Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam-malam, Ganjar Ketemu Warga Desa di Banyumas

Kompas.com - 09/01/2024, 21:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Desa Watuagung, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024) malam. Ganjar mengaku ingin bersilaturahmi dan berdialog dengan masyarakat desa.

Dalam pertemuan tersebut, Ganjar mendengar keluhan warga terkait banyak hal, seperti masalah kesehatan, pendidikan, dan pertanian.

Mantan gubernur Jawa Tengah ini pun mempromosikan program kartu tanda penduduk (KTP) Sakti yang akan mengintegrasikan beragam kartu yang dikeluarkan pemerintah.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Sambangi KPU, Ingin Pastikan Integritas Pemilu 2024

"Makanya kenapa kok Pak Ganjar buat KTP Sakti itu apa, maksudnya kartu-kartu tadi yang banyak sekali dijadikan satu," kata Ganjar, Selasa malam.


Ia menjelaskan, lewat KTP Sakti, pemerintah nantinya bisa menyeleksi warga yang berhak menerima bantuan, misalnya bantuan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

Ganjar mencontohkan, KTP Sakti dapat menunjukkan data kepemilikan lahan petani sehingga bisa menentukan petani mana saja yang berhak mendapat bantuan.

Baca juga: Respons Wapres soal Bansos, Ganjar: BLT Penting, tapi Mesti Empowering

"Pekerjaan tani tulisannya, dari tani nanti bis ketahuan, ini tani jenis petani yg punya tanah atau tidak punya tanah, tanahnya jumlahnya berapa. Jangan-jangan jurangan," ujar dia.

Apabila petani tersebut merupakan buruh tani dan punya anak yang masih di usia sekolah maka ia berhak mendapatkan bantuan untuk menyekolahkan anaknya.

"(Jika) tidak mampu, maka anaknya kemudian mendapatkan sekolah gratis, setuju? Cocok? Ya cocok," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com