Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Janji Segera Tempatkan Koruptor di Nusakambangan Setelah Dilantik

Kompas.com - 09/01/2024, 17:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji segera memenjarakan koruptor ke Lapas Nusakambangan setelah dilantik menjadi presiden apabila terpilih.

Hal ini disampaikan Ganjar saat berdialog dengan kalangam milenial dan generasi Z di Cilacap, kabupaten di mana lapas itu berada, Selasa (9/1/2024).

"Tentu jadi prioritas, saya tidak pakai ratusan hari, kecuali kita diberikan kewenangan konstitusi untuk merubah semuanya," kata Ganjar, Selasa siang.

Politikus PDI-P ini berpendapat, pemenjaraan koruptor di Nusakambangan penting supaya memberikan efek jera dan tidak ada lagi praktik korupsi di Indonesia.

Baca juga: Besok, Ganjar Akan Hadiri Peringatan HUT Ke-51 PDI-P di Sekolah Partai

"Mudah-mudahan semua bisa punya integritas (saat) diberikan amanah tidak dusta dan kemudian juga tidak pungli, tidak korupsi dan tidak mencuri,” kata Ganjar.

Janji memenjarakan koruptor di Nusakambangan ini pernah diungkapkan Ganjar dalam debat pertama calon presiden pada Selasa (12/12/2023) lalu.

"Untuk pejabat yang korupsi, bawa ke Nusakambangan agar bisa efek jera, bahwa ini tidak main-main,” kata Ganjar ketika itu.

Ganjar bilang, dalam pemberantasan korupsi, yang terpenting ialah penegakan hukum terhadap koruptor. Jika terpilih sebagai presiden RI selanjutnya, ia berjanji untuk memiskinkan koruptor.

Baca juga: Tanggapi Jokowi, Mahfud: Pak Ganjar Tak Serang Personal dan Tak Minta Bocorkan Rahasia Negara

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga mengaku bakal merampungkan Undang-undang Perampasan Aset Tindak Pidana yang kini prosesnya mandek di DPR.

“Maka, segera kita bereskan Undang-undang Perampasan Aset,” tuturnya.

Selanjutnya, ia juga menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Ganjar bilang, seorang pejabat harus memberikan contoh yang baik ke bawahannya.

Katanya, proses pembinaan karier harus berdasar pada sistem meritokrasi. Ini penting untuk mencegah terjadinya jual beli jabatan.

“Yang kedua, jangan biarkan mereka setor pada pemimpinnya, kalau ini terjadi, kerunyaman itu akan muncul,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com