CILACAP, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji segera memenjarakan koruptor ke Lapas Nusakambangan setelah dilantik menjadi presiden apabila terpilih.
Hal ini disampaikan Ganjar saat berdialog dengan kalangam milenial dan generasi Z di Cilacap, kabupaten di mana lapas itu berada, Selasa (9/1/2024).
"Tentu jadi prioritas, saya tidak pakai ratusan hari, kecuali kita diberikan kewenangan konstitusi untuk merubah semuanya," kata Ganjar, Selasa siang.
Politikus PDI-P ini berpendapat, pemenjaraan koruptor di Nusakambangan penting supaya memberikan efek jera dan tidak ada lagi praktik korupsi di Indonesia.
Baca juga: Besok, Ganjar Akan Hadiri Peringatan HUT Ke-51 PDI-P di Sekolah Partai
"Mudah-mudahan semua bisa punya integritas (saat) diberikan amanah tidak dusta dan kemudian juga tidak pungli, tidak korupsi dan tidak mencuri,” kata Ganjar.
Janji memenjarakan koruptor di Nusakambangan ini pernah diungkapkan Ganjar dalam debat pertama calon presiden pada Selasa (12/12/2023) lalu.
"Untuk pejabat yang korupsi, bawa ke Nusakambangan agar bisa efek jera, bahwa ini tidak main-main,” kata Ganjar ketika itu.
Ganjar bilang, dalam pemberantasan korupsi, yang terpenting ialah penegakan hukum terhadap koruptor. Jika terpilih sebagai presiden RI selanjutnya, ia berjanji untuk memiskinkan koruptor.
Baca juga: Tanggapi Jokowi, Mahfud: Pak Ganjar Tak Serang Personal dan Tak Minta Bocorkan Rahasia Negara
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga mengaku bakal merampungkan Undang-undang Perampasan Aset Tindak Pidana yang kini prosesnya mandek di DPR.
“Maka, segera kita bereskan Undang-undang Perampasan Aset,” tuturnya.
Selanjutnya, ia juga menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk hidup sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Ganjar bilang, seorang pejabat harus memberikan contoh yang baik ke bawahannya.
Katanya, proses pembinaan karier harus berdasar pada sistem meritokrasi. Ini penting untuk mencegah terjadinya jual beli jabatan.
“Yang kedua, jangan biarkan mereka setor pada pemimpinnya, kalau ini terjadi, kerunyaman itu akan muncul,” lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.