Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Rudal Hipersonik dari Ganjar Dinilai Butuh Restu Rakyat dan Negara Tetangga

Kompas.com - 09/01/2024, 05:45 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ide tentang kepemilikan senjata strategis seperti rudal hipersonik dari calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dinilai mesti dilandasi alasan kuat supaya tidak memicu kecurigaan dari dalam dan luar negeri.

Menurut pengamat pertahanan dan militer sekaligus Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Universitas Paramadina Anton Aliabbas, gagasan akuisisi rudal balistik jika Ganjar terpilih mesti didasari alasan apakah Indonesia memang butuh dan memprediksi akan terjadi ancaman besar terhadap pertahanan dalam jangka waktu tertentu.

"Tentu saja identifikasi ancaman ke depan menjadi penting untuk menggarisbawahi bahwa rudal ini adalah salah satu alat dalam merespon ancaman tersebut," kata Anton saat dihubungi pada Senin (8/1/2024).

Jika Ganjar terpilih dan program rudal hipersonik dijalankan tanpa landasan kuat, mitigasi, dan perencanaan matang maka justru bisa memicu kecurigaan bahkan dari masyarakat dan negara tetangga, atau malah mengganggu stabilitas regional dan global.

Baca juga: Ganjar Ingin Hidupkan Kembali Bekraf jika Jadi Presiden

"Kegagalan membangun justifikasi kuat dalam ide akuisisi rudal hipersonik hanya akan meningkatkan kecurigaan terhadap rencana pemerintah," ucap Anton.

Rudal hipersonik sempat disinggung oleh calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menurut Ganjar, Indonesia di masa mendatang perlu melakukan penataan gelar pasukan karena Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi pusat baru untuk mengantisipasi konflik global.

Selain itu, kata Ganjar, Indonesia perlu mempunyai senjata taktis seperti misil hipersonik buat mengantisipasi peperangan jika pecah konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat.

"Untuk itulah dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata otonomi itu bisa dilakukan kalau anggaran Kemenhan, satu atau dua persen dari PDB," kata Ganjar.

Baca juga: Pede Menang 1 Putaran, Ganjar Mengaku Siapkan Kabinet Zaken

 

Saat ini TNI memang memiliki senjata berupa misil berbagai jenis yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Namun, TNI belum mempunyai persenjataan rudal hipersonik.

Di sisi lain, rudal hipersonik adalah salah satu senjata strategis selain misil balistik yang diriset cukup lama dan menelan biaya tinggi dalam pembuatannya.

Rudal hipersonik dirancang mampu menjelajah sampai 5 kali kecepatan suara dan menempuh jarak jauh, bisa mengubah arah buat menghindari sistem misil penangkal, lalu menghantam sasaran yang sudah ditentukan dengan tepat.

Senjata itu bisa diluncurkan dari darat, kapal perang permukaan, dan pesawat pengebom atau jet tempur.

Baca juga: Jelaskan Keinginan Ganjar Bentuk Dubes Siber, TPN: Tujuannya Korporasi

Saat ini hanya segelintir negara yang mempunyai rudal hipersonik. Mereka adalah China (YJ-21 dan DZ-ZF), India (BrahMos-II, Shaurya), Iran (Fattah-1), Rusia (Avangard,
Kh-47M2 Kinzhal, 3M22 Zircon, R-37), dan Amerika Serikat (Boeing X-51 Waverider, Long-Range Hypersonic Weapon, dan OpFires).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com