Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Garut Dukung Gibran Disebut Tak Salahi Aturan, Ganjar: Pancing Orang Melanggar

Kompas.com - 04/01/2024, 17:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Krisiandi

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, tak habis pikir setelah sejumlah anggota Satpol PP Kabupaten Garut yang terang-terangan mendukung calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024, disebut tak melanggar aturan. 

"Ada yang mengatakan itu tidak melanggar. Saya enggak ngerti lagi," ungkap Ganjar setelah meluncurkan program pemutihan utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) nelayan di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

"Kalau seperti itu, maka itu memancing semua orang untuk melakukan pelanggaran," ia menambahkan.

Baca juga: Todung Pertanyakan Kapasitas Moeldoko yang Bela Oknum Satpol PP Pendukung Gibran

Ia mempertanyakan bahwa tindakan itu sama sekali tak mencerminkan kejujuran dan keadilan pemilu bagi seluruh kandidat.

"Di mana letak jurdilnya? Di mana letak demokratisasi yang jujur?" ujarnya.

Ganjar juga mengkritik Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang lamban bertindak dan menjatuhi sanksi, padahal peristiwa itu menurutnya sudah sangat jelas unsur pelanggarannya.

Terlebih, ketika merekam video deklarasi itu, para anggota Satpol PP Kabupaten Garut tersebut mengenakan seragam dinas.

Kepala Satpol PP Kabupaten Garut, Usep Eko, juga telah mengakui dan menyayangkan peristiwa ini serta menjatuhi sanksi skorsing dan penghentian gaji.

Menurut Eko, video itu dibuat sebelum Gibran mendaftarkan diri ke KPU RI sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto dan para polisi pamong praja dalam video itu berstatus non-ASN.

Baca juga: Satpol PP Garut Dukung Gibran, Sekretaris TKN: Pertanda Pak Prabowo Dicintai

"Saya kira kita, pemimpin, butuh berkomitmen. Saya juga mengingatkan diri saya sendiri, termasuk juga relawan agar kuta, yuk kita taat yuk. Kita boleh kritik, tapi juga harus taat aturan. Mudah-mudahan Bawaslu segera periksa itu," tegas Ganjar.


Sebelumnya diberitakan, pembelaan terhadap Satpol PP Kabupaten Garut dilontarkan oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, kepada wartawan di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Pensiunan jenderal itu berujar, Satpol PP merupakan "institusi yang belum mendapat posisi jelas dalam pemerintahan" sehingga tak masalah jika mereka menyatakan dukungan kepada salah satu paslon.

Ia abai terhadap kenyataan bahwa Satpol PP digaji menggunakan anggaran negara.

"Kalau menurut saya enggak (tidak ada pelanggaran). Ini sebuah organisasi yang belum terakui secara baik, belum mendapatkan posisi yang jelas, posisi di ASN itu," ujar Moeldoko.

"Maka ya wajar mereka bisa menyampaikan (dukungan) kepada siapa pun, mungkin kebetulan ada salah satu calon di situ ya disampaikan," katanya lagi.

Baca juga: Satpol PP di Garut Dukung Gibran, Moeldoko Sebut Tidak Ada Pelanggaran

Halaman:


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com