JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kemacetan lalu lintas saat ini menjadi persoalan di kota besar maupun kota kecil di Indonesia.
Menurutnya, kinerja pemerintah dalam membangun transportasi massal untuk mengurai kemacetan tersebut saat ini berkejaran dengan kondisi macet itu sendiri.
"Sekarang ini macet hampir ada di semua kota. Macet karena semua orang menggunakan kendaraan pribadi, mobil pribadi, sepeda motor, yang sangat banyak. Kota kecil pun sekarang sudah macet. Sehingga transportasi massal, transportasi umum perlu terus didorong," ujar Jokowi saat meresmikan empat terminal secara hybrid dari Terminal Purworejo, Jawa Tengah sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Ditanya Soal Aktivitas Setelah Tak Jadi Presiden, Jokowi: Jadi Rakyat Biasa, Kembali ke Solo
"Di Jakarta ada MRT meski belum selesai, ada LRT meski belum selesai, ada KRL juga masih belum cukup, juga kereta cepat membantu tapi juga baru sampe di Bandung. Ini kerja pemerintah kejar-kejaran dengan kemacetan di semua kota," lanjutnya.
Presiden mengakui, kerja pemerintah menyelesaikan problem kemacetan tidak mudah.
Namun, dia menekankan harus ada keberanian untuk terus membangun infrastruktur transportasi massal meski banyak mendapatkan pro dan kontra.
"Misalnya pembangunan kereta cepat. Tetapi pembangunan kereta antar Jawa ini pada suatu saat kotanya akan tersambung menjadi aglomerasi," ungkapnya.
"Yang mau tidak mau kalau transportasi massalnya tidak terbangun akan stuck macet, dan itu bisa terjadi kalau itu tidak kita bangun misalnya di Jakarta, mau keluar rumah mau ke jalan sudah mentok macet," paparnya.
Baca juga: Resmikan Terminal Purworejo, Jokowi: Dulu Terminal Image-nya Preman, Sekarang Harus Hilang
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara mengapresiasi pembangunan empat terminal, yakni Terminal Purworejo di Kabupaten Purworejo, Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun dan Terminal Patria di Kota Blitar.
Sebab keempatnya mendukung konektivitas antar kota, kabupaten, dan provinsi.
"Tadi saya lihat ke dalem (Terminal Purworejo). Kalau dulu terminal bus image-nya adalah preman. Ini sudah harus hilang, terminal bus adalah tempat pelayanan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.