JAKARTA, KOMPAS.com - Makan siang gratis menjadi salah satu program unggulan yang dijanjikan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Namun, program tersebut dikritik sejumlah pihak, salah satunya oleh capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Pranowo-Mahfud MD.
Ganjar-Mahfud mempertanyakan tujuan dari program tersebut. Sementara, kubu Prabowo-Gibran mengeklaim bahwa program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Dalam sejumlah kesempatan, Ganjar menyinggung soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu membandingkan dengan program internet gratis untuk siswa yang ia canangkan bersama Mahfud MD.
Ganjar bilang, program internet gratis lebih baik dibandingkan dengan makan siang gratis.
"Aku kasih pilihan mau enggak, makan siang gratis atau internet gratis?" tanya Ganjar dalam acara launching program GratisIN di Borsumy Heritage, Semarang, Senin (1/1/2024).
"Internet gratis," jawab peserta yang hadir, yang merupakan para pemengaruh (influencer) dan anak muda.
Ganjar lalu menyatakan, pertanyaan serupa sempat dia tanyakan kepada warga Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Jawabannya sama, mereka juga memilih internet gratis untuk menunjang sarana informasi dan komunikasi.
"Kemarin saya tanya di Boyolali ternyata lebih suka internet gratis. Karena makan siang sudah cukup. Sudah makan siang, sudah ya kelihatan," ucap Ganjar.
Baca juga: Ganjar Tanya ke Anak Muda: Mau Internet Gratis atau Makan Siang Gratis?
Menurut Ganjar, internet gratis mampu memfasilitasi kreativitas anak muda. Jika terpilih sebagai presiden, ia berjanji memberikan internet gratis di sekolah-sekolah, tidak hanya untuk siswa, tetapi juga seluruh guru.
"Fasilitas ini akan merangsang anak untuk bisa melompat. Negeri ini bisa maju kalau kita mampu melompat. Maka kalau kita bisa melakukan lompatan, maka 2045 adalah cerita benar bukan cerita bohong, karena semangat perubahan yang akan kita orong untuk melakukan lompat-lompatan yang tinggi," jelas Ganjar.
Sementara, cawapres pasangan Ganjar, Mahfud MD, mempertanyakan prospek dari program makan siang gratis. Ia menilai, program yang disebut akan menelan anggaran Rp 400 triliun per tahun itu tak jelas tujuannya.
"Begini, kalau makan siang gratis itu baguslah, tetapi prospeknya apa?," kata Mahfud saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Mahfud lantas menyebut, dirinya dan Ganjar memiliki program gastronomi untuk memastikan rakyat mengonsumsi makanan sehat. Ketimbang makan siang gratis, program ini diyakini lebih memberdayakan masyarakat.
"Kita lebih dari itu, orang tidak hanya dikasih ikan, tapi diberi pancingnya, pancing ikan. Kalau soal makan, kita punya program namanya gastronomi, bukan hanya makan siang. Tetapi makanannya juga sehat," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu.