Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Undecided Voters" Dianggap Bakal Menentukan Pilpres 1 atau 2 Putaran

Kompas.com - 31/12/2023, 05:45 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara dari kelompok pemilih bimbang (undecided voters) dinilai bakal menjadi penentu apakah pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung dalam 1 atau 2 putaran.

Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, sampai saat ini masih belum bisa dipastikan apakah Pilpres 2024 akan berlangsung dalam 1 atau 2 putaran.

"Saya menyoroti persentase pemilih bimbang itu akan menjadi penentu jalannya pemilu presiden mendatang, akan tetap dua putaran atau mungkin berpotensi satu putaran," kata peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Pakar Hukum Kepemiluan Ungkap 5 Pelanggaran yang Bisa Eliminasi Paslon di Pilpres

Hasil survei Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia memperkirakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berpeluang paling besar masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.

Akan tetapi, Wasisto tak sepakat dengan kesimpulan itu. Menurut dia, suara dari para pemilih bimbang bakal menjadi rebutan oleh seluruh pasangan calon, termasuk capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, meskipun persentasenya relatif kecil.

"Meskipun persentasenya kecil hanya 6 sampai 7 persen, paling tidak ini segmen akan diperebutkan semua pasangan calon," ujar Wasisto.

Baca juga: Anies-Muhaimin Manfaatkan Panggung Debat untuk Ambil Suara “Undecided Voters”


Wasisto meyakini hasil survei yang menempatkan 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden akan lolos ke putaran kedua Pilpres 2024 kemungkinan masih bisa berubah.

Selain itu, masih terdapat 3 debat capres-cawapres yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Wasisto mengatakan, performa para kandidat dalam ajang debat berpotensi memengaruhi pemilih bimbang buat menentukan pilihan.

Baca juga: Soal Undecided Voters, Timnas Amin: Mereka Masih Menunggu Pergerakan Paslon

"Pandangan umum terkait dengan hasil survei ini tentu masih akan terus berkembang dinamikanya," ucap Wasisto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com