Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Terendah Versi Survei LSI Denny JA, Ganjar: Kami Tidak Seburuk Itu

Kompas.com - 30/12/2023, 19:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tidak ambil pusing elektabilitasnya berada di urutan ketiga dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Ganjar mengaku, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD memiliki survei sendiri.

Berdasarkan survei internal, elektabilitas pasangan calon nomor urut tiga ini tidak seburuk hasil survei LSI Denny JA.

"Kami punya tim survei sendiri dan kami tidak seburuk itu," kata Ganjar usai menyapa warga di Lapangan Bangsalan, Teras, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Ganjar Hadiri Konsolidasi “45 Hari Menuju Kemenangan”, Disambut Teriakan Pendukung

Menurut Ganjar, semua hal bisa terjadi di tahun politik, termasuk tren elektabilitas capres-cawapres yang tiba-tiba meningkat atau menurun.

Menurut dia, segala hal masih serba dinamis sehingga pihaknya tetap mendengarkan hasil-hasil survei tersebut.

"Semua bisa terjadi, semua survei kami dengarkan. Kami punya alat kontrol sendiri dan kami mendengarkan masyarakat," ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menyampaikan, pihaknya akan tetap fokus mendengarkan dan bertemu masyarakat hingga pemungutan suara Pilpres 2024.

Baca juga: Pertanyakan Hasil Survei, Ganjar: Kenapa Saya Turun Terus, Sambutan Masyarakat Ramai Begini

Selain untuk mendulang suara, bertemu dengan masyarakat membuatnya mampu menyerap aspirasi untuk ditindaklanjuti jika dia terpilih menjadi presiden.

"Enggak konstan saja, tapi kami lebih banyak ketemu rakyat dan mendengarkan. Seperti kondisi hari ini, maka setiap kami bertemu seperti saat ini, di Jawa Tengah sambutannya seperti yang Anda lihat dan dengarkan, sangat real!" jelas Ganjar.

Sebagai informasi, LSI Denny JA merilis survei yang menunjukkan elektabilitas tertinggi diraih oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan capaian 43,3 persen.

Posisi kedua ditempati oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 25,3 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud mendapat elektabilitas sebesar 22,9 persen.

Baca juga: Optimistis Kuasai Tema Debat Ketiga, Ganjar: Kita Bertemu Tim Terus-Menerus

Di sisi lain, Tim Pemenangan Nasional (TPN) optimistis pasangan Ganjar-Mahfud mampu masuk putaran kedua Pilpres 2024.

Berdasarkan survei internal TPN Ganjar-Mahfud yang menggabungkan tiga metode, perolehan suara paslon nomor urut 3 meningkat sekitar 2 persen dalam 24 jam terakhir menjadi 37 persen, dari 35 persen suara di minggu lalu.

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menilai, tren elektabilitas ini akan bertahan hingga pemungutan suara pada 14 Februari 2023 jika tidak ada hal yang signifikan.

"Kalau tidak terjadi sesuatu yang signifikan, maka peluang putaran dua tampaknya akan terjadi antara pasangan 2 (Prabowo-Gibran) dan 3 (Ganjar-Mahfud)," kata Andi di media center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com