JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berpesan agar tetap hati-hati dan waspada atau eling lan waspodo di tengah tantangan kehidupan yang berat karena kondisi geopolitik global.
Pesan itu disampaikan kepada umat Kristiani dalam Perayaan Natal Nasional 2023, di Gereja Grha Bethany, Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023), yang dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/12/2023).
Jokowi mengingatkan, ketidakpastian global yang menyebabkan krisis di berbagai sektor berpotensi membuat perselisihan antar bangsa.
Baca juga: Anies-Muhaimin Kampanye ke Banyuwangi, Lumbung Suara Jokowi
"Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat yang ditandai krisis pangan, yang ditandai krisis ekonomi, ditandai perselisihan antar bangsa, bahkan ditandai dengan peperangan kita harus ingat dan waspada. Orang Jawa menyampaikan eling lan waspodo," kata Jokowi.
Menurutnya, perselisihan dan peperangan akan membawa kemunduran peradaban. Sedangkan persatuan dan kerukunan justru membuat bersatu dan menapaki kemajuan.
Baca juga: Pedagang Pasar Rogojampi ke Jokowi: Semoga Harga Bisa Turun Lagi
Oleh karena itu, ia meminta umat kristiani menjaga persatuan, sesuai dengan Hari Raya Natal yang membawa sukacita dan perdamaian.
Ia ingin masyarakat Indonesia mampu memberi contoh yang baik pada dunia bahwa keberagaman itu adalah hukum alam yang tidak bisa terhindarkan.
"Perbedaan agama, perbedaan pandangan, itu semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini. Tetapi pilihan untuk hidup rukun dan penuh kasih sayang adalah sebuah pilihan baik, yang diajarkan Tuhan kepada kita yang harus kita perjuangkan dan harus kita tumbuh suburkan dalam kehidupan," tutur dia.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Tiga Anak Buah Jokowi Terjerat Korupsi Sepanjang Tahun Ini
Lebih lanjut dia mengaku, Indonesia cukup beruntung karena mampu menjaga toleransi meski memiliki keberagaman dan kemajemukan suku bangsa. Saling menjaga persatuan di tengah kebhinekaan, dan mampu menjaga Bhineka Tunggal Ika.
Ia mengingatkan, Indonesia memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.
"Betapa kita ini sangat beragam. Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir 85 persen daerah di seluruh Tanah Air saya kunjungi, kurang 15 persen dan saya akan selesaikan nanti di tahun 2024," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.