DEBAT calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) merupakan salah satu instrumen penting dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2024.
Debat ini menjadi kesempatan bagi para kandidat untuk menyampaikan gagasan dan program mereka kepada publik.
Selain itu, debat juga menjadi sarana bagi publik untuk menilai kapasitas dan kinerja para kandidat.
Dalam dua kali penyelenggaraan debat capres dan cawapres Pemilu 2024, kita bisa melihat diskusi yang terjadi pada ruang formal tersebut memunculkan diskusi di ruang publik.
Publik menanggapi mulai dari penampilan, gagasan hingga strategi komunikasi yang dilakukan oleh setiap kandidat.
Debat capres perdana mengusung tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.
Kemudian perbincangan publik muncul dari apa yang disampaikan dalam debat terkait kemunduran demokrasi, kontroversi putusan MK, pergerakan angin, hingga istilah "wakanda no more, Indonesia Forever".
Sementara debat kedua untuk cawapres tema resmi KPU terkait Ekonomi (Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital), Keuangan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Kemudian perbincangan publik pascadebat muncul sejumlah isu seperti hilirisasi digital, SGIE, tax ratio, hingga target 40 kota setara Jakarta.
Dari dua debat tersebut kita melihat apa yang menjadi agenda penyelenggara tidak seluruhnya dapat dibahas oleh kandidat karena keterbatasan waktu dan sistematika pengambilan tema secara acak.
Sehingga kupasan setiap tema tidak bisa mendalam dan terjadi perbincangan yang ketat antarkandidat. Bahkan, jika dicermati ada stagnasi atau ekplorasi dalam dua debat terkait Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru menunjukkan, 72,5 persen responden mengaku tertarik menonton debat capres dan cawapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dari proporsi responden tersebut, mayoritas atau 40,3 persen responden mengatakan mereka tertarik menonton debat capres-cawapres karena ingin lebih mengenal visi dan misi, serta program yang ditawarkan calon.
Debat capres dan cawapres memang ditujukan untuk mengupas gagasan besar hingga kemudian publik mendapatkan kecukupan informasi yang dapat dijadikan pijakan dalam menentukan pilihan.
Namun, tak bisa dipungkiri, debat capres dan cawapres juga memicu diskusi publik yang lebih luas. Diskusi ini bisa berupa diskusi yang bersifat emosional, maupun diskusi rasional.