Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Geopolitik Indonesia: ASEAN-Jepang Menjaga Stabilitas Kawasan

Kompas.com - 20/12/2023, 14:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

STABILITAS kawasan merupakan fondasi utama bagi kemajuan dan pertumbuhan suatu wilayah. Dalam realitas kompleksitas Asia Timur dan Indo-Pasifik, ASEAN-Jepang muncul sebagai pilar kunci dalam memelihara stabilitas.

Kemitraan yang terjalin selama 50 tahun ini tidak hanya menciptakan fondasi yang kokoh untuk menjaga ketertiban dan perdamaian, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perekatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan kerja sama lintas batas.

Hal tersebut mencerminkan urgensi tanggung jawab bersama dalam merawat stabilitas, sebagaimana disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Hotel The Okura, Tokyo, pada Minggu (17/12/2023).

Pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, dan inklusivitas kawasan sehubungan ASEAN-Jepang memiliki potensi untuk menjadi kekuatan penyatuan, menciptakan kawasan yang tangguh, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Asia Timur dan Indo-Pasifik.

Oleh karena itu, menjaga ketertiban dan perdamaian menjadi tanggung jawab bersama. Maka ASEAN dan Jepang bertekad untuk terus berkolaborasi dalam menjawab dinamika global yang semakin kompleks.

Dengan begitu, stabilitas kawasan bukan hanya sekadar kondisi aman, tetapi juga menjadi fondasi esensial bagi kemajuan dan pertumbuhan suatu wilayah.

Dalam konteks yang penuh kompleksitas di Asia Timur dan Indo-Pasifik, kemitraan antara ASEAN dan Jepang muncul sebagai pilar kunci dalam memelihara stabilitas.

Kedua entitas ini memainkan peran integral dalam membentuk dinamika politik, ekonomi, dan keamanan di kawasan, menciptakan landasan yang kokoh untuk mendorong kemajuan bersama.

Pondasi stabilitas jangka panjang

ASEAN-Jepang, dengan posisi geografis dan kekuatan ekonominya, bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan risiko yang dapat mengganggu stabilitas kawasan. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, termasuk diplomasi, pertahanan, dan ekonomi.

Dalam menjalankan peran sebagai pilar kunci, ASEAN-Jepang juga mempromosikan norma-norma internasional dan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, serta hukum internasional, yang semuanya menjadi pondasi untuk stabilitas jangka panjang.

Komitmen bersama untuk menjaga stabilitas tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kedua pihak, tetapi juga bagi seluruh kawasan.

Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan dapat diandalkan, ASEAN-Jepang memungkinkan negara-negara di sekitarnya untuk fokus pada pembangunan ekonomi, inovasi, dan kerja sama regional.

Dengan demikian, kemitraan ini tidak hanya menjadi respons terhadap ketidakpastian, tetapi juga menjadi katalisator bagi kemajuan yang berkelanjutan di Asia Timur dan Indo-Pasifik.

Dalam menghadapi berbagai tantangan global dan regional, ASEAN-Jepang juga terus mengembangkan strategi bersama untuk meningkatkan stabilitas kawasan.

Keberhasilan kemitraan ini tercermin dalam upaya bersama untuk mengatasi isu-isu kompleks seperti ketegangan geopolitik, keamanan maritim, dan tantangan nontradisional seperti perubahan iklim dan krisis kesehatan global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com