Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Terima Keluhan Petani, Ganjar Janjikan Tambah Kuota Pupuk Subsidi

Kompas.com - 18/12/2023, 06:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo siap menambah kuota pupuk subsidi untuk para petani.

Hal ini mengingat masih banyaknya petani yang tidak mendapat pupuk bersubsidi. Kesiapan itu diungkap Ganjar saat ngopi dan ngobrol bersama petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Minggu (17/12/2023).

"Kalau subsidinya dikurangi, dengan cara apapun maka kurang. Apa solusinya? Maka ditambah," kata Ganjar sat berdialog, Minggu.

Baca juga: Ganjar: Tidak Perlu Risau soal Baliho, Dicopot 100 Kita Pasang 1.000

Ganjar mengungkapkan, pupuk menjadi komoditas penting dalam meningkatkan produksi.

Oleh karena itu penambahan pupuk bersubsidi harus disesuaikan dengan kebutuhan petani yang beragam di berbagai daerah. Penyesuaian ini berdasarkan data yang telah disusun sebelumnya.

"Caranya disesuaikan dengan data pertanian. Sehingga yang terdata mendapatkan pupuk. Pakai data harus dicatat untuk mereka yang membutuhkan dan tepat sasaran," tutur Ganjar.


Lebih lanjut Ganjar menuturkan, pemerintah perlu hadir dalam penyediaan pupuk berkualitas dengan harga terjangkau untuk petani.

Dukungan pemerintah bisa berupa memberi pelatihan untuk membuat pupuk alternatif. Pun menyediakan sarana dan prasarana agar pupuk bisa lebih banyak diproduksi di dalam negeri.

"Maka solusinya tambah jumlahnya, pabriknya juga. Kalau memang tidak bisa bekerja sama investor asing, produk dalam negeri kita buat," jelasnya.

Sebelumnya dalam beberapa kunjungan, Ganjar mendapat keluhan serupa mengenai pupuk.

Terbaru, ia menerima keluhan petani yang biasa menggarap lahan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023) siang.

Baca juga: Tinjau Pasar Terbakar, Ganjar Pastikan Perbaikan dan Tempat Dagang Sementara

Mereka mengeluhkan soal sulitnya mendapatkan pupuk, terlebih dengan cuaca yang sudah tidak menentu. Mulanya, ada seorang buruh tani di kawasan Babelan, Bekasi, bernama Norman bercerita belakangan pupuk sulit bahkan air juga susah didapatkan.

Ganjar lalu mengaku menemukan masalah itu tidak hanya di Jawa Tengah.

"Saya di Jawa Tengah keliling, ke NTT ke Papua, kemudian ke Sulawesi, sampai Kalimantan. Semuanya sulit. Dan kami bukan tidak bertanya, kami bertanya pada kawan kawan saya di DPR," kata Ganjar saat berorasi di hadapan nelayan dan petani se-Kabupaten Bekasi, di Pasar Modern Marrakash, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com