Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadiri Puncak Peringatan HAM Sedunia Ke-75, Menkumham: Perkuat Persatuan Indonesia melalui Keberagaman

Kompas.com - 11/12/2023, 12:06 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengajak semua pihak untuk memperkuat persatuan Indonesia melalui keberagaman.

“Kita harus memperkuat persatuan Indonesia melalui keberagaman dan memastikan bahwa semua pihak berpartisipasi secara aktif dalam decision making process yang membentuk komunitas dan bangsa kita,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/12/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Yasonna dalam puncak Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia ke-75 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2023).

Ia mengatakan bahwa keberagaman juga merupakan sebuah tantangan bagi semua pihak untuk membentuk masyarakat inklusif.

Baca juga: Zulhas Ajak Masyarakat Lombok Pilih Prabowo-Gibran jika Ingin BLT dan Bansos Berlanjut

Masyarakat inklusif yang dimaksud, yaitu setiap individu dapat tumbuh dan memberikan kontribusi mereka tanpa memandang ras, jenis kelamin, agama, serta status sosial ekonomi.

One important thing to take note, mempromosikan keharmonisan dalam keberagaman berarti memerangi diskriminasi, prasangka, intoleransi, dan ketidaksetaraan,” ucapnya.

Menurut Yasonna, keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dalam segala bentuknya merupakan sebuah kekuatan yang perlu dipelihara.

Hal tersebut juga menjadi pengingat yang kuat akan pentingnya pengakuan, penghormatan, dan perayaan terhadap keberagaman yang sangat berlimpah di Indonesia.

Baca juga: Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Dalam kesempatan tersebut, Yasonna juga menyatakan bahwa negara hadir dan serius dalam menjalankan tugas dan kewajibannya di bidang HAM.

Oleh karena itu, berbagai upaya dan program yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia mendapat pengakuan dan apresiasi dari masyarakat internasional melalui partisipasi dalam berbagai forum internasional.

Salah satu pencapaian tersebut adalah penyusunan Indonesian Human Rights Index atau Indeks HAM Indonesia (IHAMI) oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pembentukan IHAMI bertujuan sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan dan penerapan norma-norma HAM di Indonesia.

“IHAMI mengukur dua dimensi hak, yakni hak sipil dan politik, serta hak ekonomi, sosial, dan budaya. IHAMI merupakan langkah terobosan di kawasan ini, mengingat belum ada negara lain di Asia Tenggara yang memiliki indeks HAM serupa,” tutur Yasonna.

Baca juga: 10 Negara Paling Tidak Korup di Dunia, Ada dari Asia Tenggara

Penghargaan dalam program KKPHAM

Pada puncak Peringatan Hari HAM 2023 dengan tema "Harmoni dalam Keberagaman (Harmony in Diversity)", Yasonna memberikan sejumlah penghargaan kepada lima kabupaten/kota yang mencapai prestasi terbaik dalam program Kabupaten/Kota Peduli HAM (KKPHAM).

Kabupaten/kota tersebut, meliputi Kota Mojokerto, Kabupaten Tapin, Kabupaten Purworejo, Kota Tasikmalaya, dan Kota Jakarta Timur (Jaktim).

Selain itu, pemerintah provinsi sebagai instansi pembina KKPHAM di daerah juga mendapat penghargaan. Lima provinsi yang dinobatkan sebagai pembina terbaik, antara lain Provinsi Banten, Bangka Belitung, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIT), dan Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Anies-Muhaimin di Jateng dan DIY Mulai Meningkat

Tak hanya itu, lima pelaku bisnis juga mendapatkan penghargaan dari Yasonna, sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka dalam meraih status "hijau" setelah melakukan self-assessment uji tuntas melalui aplikasi Periksa SPM Mandiri (PRISMA).

Adapun perusahaan yang menerima penghargaan tersebut, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Indo Tambangraya Megah (ITM), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Untuk diketahui, kegiatan puncak peringatan Hari HAM Sedunia merupakan kali pertama diselenggarakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bekerja sama dengan Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca juga: Jelang Debat Pilpres, Ini Kata 3 Kubu Paslon soal Penyelesaian HAM Berat Masa Lalu

Sebelumnya, panitia gabungan kedua pihak telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat umum, termasuk lomba mewarnai untuk sekolah dasar (SD) dan sederajat, lomba melukis untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, kompetisi pembuatan komik HAM digital, dan kegiatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com