Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Sebut Megawati Gelar Rapat Konsolidasi Tertutup dengan 18 DPD PDI-P

Kompas.com - 10/12/2023, 13:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkap bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumpulkan 18 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2023).

Pertemuan itu dilakukan secara tertutup. Hasto mengatakan bahwa 18 DPD itu merupakan provinsi yang dimenangkan PDI-P pada Pemilu 2019.

"Bapak Ibu dan saudara sekalian, salam dari Ibu Megawati. Beliau kemarin memimpin konsolidasi 18 DPD PDI Perjuangan yang dilaksanakan secara tertutup di Lenteng Agung, 18 provinsi ini adalah wilayah di mana PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu 2019 lalu," ujar Hasto di hadapan ratusan kader PDI-P Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Sekjen PDI-P Ungkap Program KTP Sakti Ganjar-Mahfud untuk Masyarakat Miskin

Hasto menuturkan, Megawati mengumpulkan 18 DPD itu untuk persiapan menghadapi Pemilu 2024.

Apalagi, kata Hasto, waktu pemungutan suara tinggal 65 hari lagi. Sehingga menurutnya konsolidasi partai perlu dilakukan.

"Kita merapatkan seluruh barisan kepartaian kita untuk menyatu dengan rakyat memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud," kata Hasto.


Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini kemudian berpandangan bahwa Pemilu adalah persoalan hati.

Maka, menurut dia, memilih pemimpin bangsa dan negara juga persoalan hati dan nurani.

Ia lantas mengungkap alasan Megawati memilih Ganjar-Mahfud untuk diusung dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Karena syarat pemimpin dari suatu negeri yang namanya Indonesia dengan penduduk 270 juta orang, memerlukan pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik. Sosok pemimpin yang berpengalaman, sosok pemimpin yang melakukan kepemimpinan bukan dalam bentuk polesan, tetapi sosok pemimpin yang jujur, merakyat, yang berpengalaman," urai Hasto.

Hasto mengeklaim, sosok yang didambakan rakyat itu ada pada Ganjar-Mahfud.

Pasalnya, ia menyebut Ganjar dan Mahfud berpengalaman di bidang masing-masing, baik pernah di eksekutif maupun legislatif.

Baca juga: Hasto: Pak Prabowo Bukan PDI-P, Bukan Jokowi, Jadi Tak Bisa Blusukan

"Kalau Pak Ganjar punya pengalaman dua periode sebagai gubernur, dua periode sebagai anggota DPR RI, maka beliau sebenarnya yang mampu menjadi akar, dan keteladanan seorang pemimpin di dalam menurunkan angka kemiskinan," katanya.

"Pak Mahfud dengan pengalaman di tiga lembaga negara, eksekutif, legislatif, dan yudikatif, tadi dikatakan jangan takut ada Mahfud, jangan gentar ada Ganjar, itu adalah pengakuan dari rakyat," pungkas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com