Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Anies Senam Bareng Ibu-Ibu di Cirebon, Kampanyekan Program Kesehatan Anies-Muhaimin

Kompas.com - 06/12/2023, 19:48 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Istri calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, Fery Farhati turut berkampanye dalam acara senam bareng ibu-ibu di Cirebon, Jawa Barat yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu (6/12/2023).

Dalam acara itu, Fery mengkampanyekan program kesehatan untuk semua yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Anies-Muhaimin punya program kesehatan untuk semua. Insya Allah kita upayakan bersama untuk memenangkan Anies-Muhaimin," ujar Fery dalam keterangan tertulis, Rabu.

Fery juga menyebut bahwa pasangan Amin akan menambah puskesmas baru dengan jumlah yang optimal dan layanan kesehatan primer yang tidak melupakan kualitas dan fasilitas yang layak di pedesaan.

Baca juga: Istri Anies Baswedan Temui Kaum Perempuan Jabar di Hotel Preanger

Program kesehatan lainnya yaitu revitalisasi dan perbaikan fasilitas Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Posyandu di seluruh Indonesia.

"Insya Allah kalau begitu semakin banyak yang memilih Amin (Anies-Muhaimin), jangan lupa kita berdoa, berdoa disambung ikhtiar Insya Allah diijabah," kata Fery.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraa Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta 2017-2022 ini juga mengajak agar masyarakat memilih partai pengusung sang suami.

"Penting untuk kita mengupayakan Anies-Muhaimin menang tetapi untuk bisa mendapat dukungan ada baiknya kita juga memenangkan empat partai ini PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Nasdem, dan Partai Ummat," ujarnya.

"Insya Allah kita pilih orang-orang baik untuk mendampingi di DPR RI, DPRD. Dilihat rekam jejaknya siapa yang dulu memang sudah mengupayakan," kata Fery melanjutkan.

Baca juga: Istri Anies: Jakarta Makin Terasa Humanis dan Penuh Harapan berkat Aksi Baik Ibu-ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Nasional
4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

Nasional
Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Nasional
ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com