Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penumpang Pesawat Ancam Bawa Bom, Polisi: Tujuannya Bercanda, Tidak Ada Bomnya

Kompas.com - 06/12/2023, 18:30 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian menyebut tujuan pelaku pengancaman bom dalam pesawat Pelita Air IP205 di Bandara Juanda, Jawa Timur (Jatim), hanyalah bercanda.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa tidak ada bom dalam pesawat tersebut.

"Disampaikan maksudnya bercanda katanya gitu. Jadi tidak ada bomnya," kata Ramadhan saat dihubungi, Rabu (6/12/2023).

Menurut Ramadhan, pelaku adalah penumpang dengan jenis kelamin laki-laki. Tetapi, ia belum bisa menjelaskan lebih lanjut soal identitas pelaku.

Baca juga: Polisi Benarkan soal Ancaman Bom dalam Pesawat di Bandara Juanda, 1 Penumpang Diamankan

Ramadhan mengungkapkan, pelaku sudah diamankan dan tengah didalami oleh pihak Polisi Militer Landasan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal).

Nantinya, Ramadhan mengatakan, pelaku pengancaman akan dibawa ke Polda Jawa Timur (Jatim).

"Masih didalam penanganan POM (polisi militer) Lanudal. Belum di polisi ya. Belum di Polda Jatim ya. Nanti, kalau sudah di polisi baru kita sampaikan," ujar Ramadhan.

Baca juga: Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan, kejadian terjadi ketika pesawat sudah lepas landas atau take off dari Bandara Juanda menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

"Dikarenakan adanya kejadian tersebut pesawat yang dimaksud kembali lagi atau mutar balik ke bandara asal, dalam dunia penerbangan dikenal dengan istilah RTA ke bandara Juanda Surabaya," kata Ramadhan

Akibat kejadian itu, ia mengungkapkan, semua penumpang diturunkan dari dalam pesawat.

"Dan petugas melakukan pengecekan ke dalam pesawat perihal bom tersebut," ujar Ramadhan.

Baca juga: Penumpang Pelita Air Bercanda Bom di Pesawat, Penerbangan Delay

Sebelumnya, kabar ancaman bom tersebut sempat viral melalui postingan media sosial X.

Dikutip dari Tribun Jatim, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Sisyani Jaffar juga membenarkan kejadian tersebut.

Dalam keterangan tertulis, Sisyani menyebut bahwa peristiwa ini menyebabkan keterlambatan penerbangan.

Setelah kejadian itu, pesawat langsung diarahkan ke isolated parking area untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda.

"Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ancaman dimaksud. Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda. Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal," ujar Sisyani.

Baca juga: Polisi Benarkan soal Ancaman Bom dalam Pesawat di Bandara Juanda, 1 Penumpang Diamankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com