Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Bicara 15 Tahun Penantian Prabowo Jadi Presiden, Yakin 2024 Tercapai

Kompas.com - 06/12/2023, 09:23 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pihaknya telah menanti selama 15 tahun untuk melihat capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menjadi Presiden.

Muzani meyakini dan berdoa bahwa penantian tersebut akan terwujud pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut Muzani sampaikan saat menghadiri konsolidasi akbar kader Gerindra Kalimantan Barat pada Selasa (5/12/2023 malam).

Baca juga: Makan Siang bareng Hendropriyono, Prabowo: Tukar Pikiran Politik Pertahanan

"Saya datang ke sini sangat senang melihat wajah-wajah kader Gerindra, caleg Gerindra yang optimis, penuh harapan, penuh kesenangan dan kegembiraan. Karena 15 tahun kita menanti kemenangan untuk menjadikan Prabowo presiden. Dan insya Allah 14 Februari 2024 nanti kemenangan itu akan kita capai," ujar Muzani dalam keterangan tertulis.

Muzani menjelaskan, kekuasaan yang akan Prabowo gunakan sebagai Presiden apabila mendapat mandat rakyat, akan digunakan sepenuhnya untuk membela kepentingan rakyat.

Utamanya, kata dia, menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan kaum kecil seperti petani, nelayan, buruh, pedagang, dan tenaga honorer.

Baca juga: Bawaslu Telusuri Unsur Kampanye dalam Iklan Susu dengan Wajah Prabowo

"Itulah Gerindra. Kita harus memperjuangkan aspirasi dari rakyat-rakyat kecil seperti mereka yang selama ini tidak mendapat kesejahteraan yang layak. Maka jika ada orang di Gerindra tidak punya niat baik untuk itu, bukan di Gerindra tempatnya. Kalau anda punya tujuan memperkaya diri, silakan tinggalkan Gerindra," tuturnya.

"Dan Pak Prabowo tidak bergeser sedikitpun komitmennya untuk membela orang-orang miskin, orang-orang yang membutuhkan. Itu tidak bergeser sedikitpun meski beliau dan Gerindra saat ini berada dalam kekuasaan eksekutif," sambung Muzani.

Oleh karena itu, Muzani meminta kader dan caleg Gerindra di setiap tingkatan untuk masif mengkampanyekan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Manfaatkan Media Sosial untuk Sampaikan Gagasan Prabowo-Gibran

Dia turut meminta mereka sekaligus mensosialisasikan apa yang menjadi program Prabowo-Gibran jika terpilih menjadi Presiden-Wapres.

Misalnya seperti pemberian makan siang dan susu gratis, mengatasi kelangkaan pupuk, dana abadi pesantren, serta mewujudkan swasembada pangan, air, dan energi.

"Pak Prabowo juga akan melanjutkan dan memperluas program PKH untuk membantu rakyat miskin. Pak Prabowo akan melanjutkan dan meningkatkan cakupan serta nilainya BLT. Dana desa ditingkatkan, dan realisasi dana abadi pesantren dan pembagian susu dan makan siang graris. Ini bagian dari ikhtiar Pak Prabowo untuk memperkuat anak-anak kita dan menjadikan generasi bangsa kita yang unggul menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Sementara itu, Muzani berpesan agar Prabowo-Gibran harus menang di Kalbar.

Baca juga: Bawaslu Panggil 2 Kubu Apdesi Telusuri Dugaan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Dia meminta agar kader mengkampanyekan Prabowo-Gibran sampai ke desa-desa plosok yang terdalam.

"Saya titip tolong Pak Prabowo dibantu di dapil-dapil mu. Saya tidak bisa menjangkau ke kabupaten yang paling jauh, Ketapang, Kapuas Hulu dan lainnya yang jauh sampai 12 jam perjalanan. Saya tidak mungkin ke sana. Tapi saya tolong titip Pak Prabowo dimenangkan di dapil-dapil anda semua. Dengan begitu anda telah bantu Prabowo-Gibran untuk menang satu putaran," imbuh Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com