Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Tak Ada yang Instan dari Sosok Prabowo

Kompas.com - 29/11/2023, 23:16 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, proses pencapresan Prabowo Subianto tidak dilakukan secara instan.

Ia mengatakan, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang matang dan kaya pengalaman. Sebelum terjun di dunia pemerintahan, Prabowo terlebih dulu terjun di dunia TNI hingga akhirnya mendirikan dan membesarkan Partai Gerindra.

"Beliau telah melewati masa-masa yang belum tentu dihadapi kita semua. Pak Prabowo sejatinya adalah pemimpin yang betul-betul kekuatannya, tenaganya, pikirannya dia sumbangkan untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Jadi tidak ada yang instan dari sosok Pak Prabowo," ujar Muzani saat menghadiri konsolidasi dengan kader Gerindra Dapil Jawa Barat I dan II, dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Baca juga: Prabowo Dengar Keluhan Buruh: Mulai dari Upah hingga Terjerat Utang Pinjol

Salah satu upaya Prabowo dalam membesarkan Gerindra, sebut dia, yaitu dengan melakukan kaderisasi secara langsung. Hasilnya, sebagai contoh, jumlah kader Gerindra yang berhasil duduk di DPR meningkat menjadi 73 kursi pada 2014, dibandingkan 2019 yang hanya 26 kursi.

Atas hal tersebut, menurut Muzani, kader Gerindra harus siap untuk mewujudkan cita-cita partai, yakni menjadikan Prabowo sebagai presiden pada tahun 2024. 

"Cita-cita kita dalam berpolitik adalah menjadikan Pak Prabowo presiden. Kita adalah alat politik untuk mewujudkan Pak Prabowo memimpin eksekutif. Itu sebabnya wajib bagi calon legislatif dan pengurus Gerindra dalam setiap kampanyenya, atributnya, alat peraga kampanyenya mencantumkan Prabowo-Gibran," tuturnya.

Baca juga: Jubir TKN: Wilayah di Mana Pak Jokowi Unggul, di Situ Pak Prabowo Lemah, Kini Keduanya Berkolaborasi

"Jadi, mengkampanyekan Pak Prabowo di dapil-dapil itu berarti kan mengkampanyekan Gerindra dan kita semua. Prabowo lah yang harus disosialisasikan yang paling utama. Itu yang mendasari kita yakin bisa menang satu putaran," sambung Muzani.

Lebih jauh, TKN Prabowo-Gibran menargetkan kemenangan 60 persen di Jawa Barat pada Pemilu 2024 mendatang.

Dengan proses kaderisasi masif yang dilakukan Gerindra di provinsi itu, menurutnya, kemenangan Prabowo merupakan harga mati.

"Di Jawa Barat, kita harus menang 60 persen lebih. Jadi tidak ada partai lain yang rajin melakukan kaderirasi selain Partai Gerindra," ujarnya.

Baca juga: Jubir TKN Prabowo-Gibran Ungkap Narasi “Gemoy” Tak Akan Dipakai Terus-menerus

 

"Di Jabar sudah berapa puluh ribu anak-anak muda yang didik langsung oleh Pak Prabowo. Kalau Gerindra kuat di kampung-kampung, di daerah-daerah di Jawa Barat, itu suatu hal yang wajar dan harus kita perkuat," imbuh Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

Nasional
Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Nasional
Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Nasional
Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Nasional
BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Nasional
Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Nasional
Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Nasional
Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Nasional
MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com