JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, proses pencapresan Prabowo Subianto tidak dilakukan secara instan.
Ia mengatakan, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang matang dan kaya pengalaman. Sebelum terjun di dunia pemerintahan, Prabowo terlebih dulu terjun di dunia TNI hingga akhirnya mendirikan dan membesarkan Partai Gerindra.
"Beliau telah melewati masa-masa yang belum tentu dihadapi kita semua. Pak Prabowo sejatinya adalah pemimpin yang betul-betul kekuatannya, tenaganya, pikirannya dia sumbangkan untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Jadi tidak ada yang instan dari sosok Pak Prabowo," ujar Muzani saat menghadiri konsolidasi dengan kader Gerindra Dapil Jawa Barat I dan II, dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Prabowo Dengar Keluhan Buruh: Mulai dari Upah hingga Terjerat Utang Pinjol
Salah satu upaya Prabowo dalam membesarkan Gerindra, sebut dia, yaitu dengan melakukan kaderisasi secara langsung. Hasilnya, sebagai contoh, jumlah kader Gerindra yang berhasil duduk di DPR meningkat menjadi 73 kursi pada 2014, dibandingkan 2019 yang hanya 26 kursi.
Atas hal tersebut, menurut Muzani, kader Gerindra harus siap untuk mewujudkan cita-cita partai, yakni menjadikan Prabowo sebagai presiden pada tahun 2024.
"Cita-cita kita dalam berpolitik adalah menjadikan Pak Prabowo presiden. Kita adalah alat politik untuk mewujudkan Pak Prabowo memimpin eksekutif. Itu sebabnya wajib bagi calon legislatif dan pengurus Gerindra dalam setiap kampanyenya, atributnya, alat peraga kampanyenya mencantumkan Prabowo-Gibran," tuturnya.
Baca juga: Jubir TKN: Wilayah di Mana Pak Jokowi Unggul, di Situ Pak Prabowo Lemah, Kini Keduanya Berkolaborasi
"Jadi, mengkampanyekan Pak Prabowo di dapil-dapil itu berarti kan mengkampanyekan Gerindra dan kita semua. Prabowo lah yang harus disosialisasikan yang paling utama. Itu yang mendasari kita yakin bisa menang satu putaran," sambung Muzani.
Lebih jauh, TKN Prabowo-Gibran menargetkan kemenangan 60 persen di Jawa Barat pada Pemilu 2024 mendatang.
Dengan proses kaderisasi masif yang dilakukan Gerindra di provinsi itu, menurutnya, kemenangan Prabowo merupakan harga mati.
"Di Jawa Barat, kita harus menang 60 persen lebih. Jadi tidak ada partai lain yang rajin melakukan kaderirasi selain Partai Gerindra," ujarnya.
Baca juga: Jubir TKN Prabowo-Gibran Ungkap Narasi “Gemoy” Tak Akan Dipakai Terus-menerus
"Di Jabar sudah berapa puluh ribu anak-anak muda yang didik langsung oleh Pak Prabowo. Kalau Gerindra kuat di kampung-kampung, di daerah-daerah di Jawa Barat, itu suatu hal yang wajar dan harus kita perkuat," imbuh Muzani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.