Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud Dorong Kemenkominfo, BSSN, dan KPU untuk Perkuat Keamanan Data Pemilih

Kompas.com - 29/11/2023, 16:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto berharap Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperkuat fungsinya untuk memastikan keamanan data warga Negara Indonesia (WNI).

Hal ini disampaikannya merespons dugaan kebocoran data pemilih yang baru-baru ini mengemuka di situs BreachForums.

"Kami menyadari bahwa ini sesuatu hal yang strategis, yang sensitif, yang harus disikapi secara serius baik oleh penyelenggara pemilihan umum maupun oleh kementerian lembaga dalam hal ini Kemenkominfo dan BSSN," kata Andi ditemui di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (29/11/2023).

Menurutnya, data pemilih menjadi hal yang sangat sensitif apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Mahfud Minta KPU Buat Sistem yang Tidak Bisa Dibobol Peretas

Oleh karenanya, Andi menekankan agar Kemenkominfo dan BSSN bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam penguatan keamanan data pemilih.

"Kombinasi antara KPU, Kemenkominfo dan BSSN, kami tekankan untuk betul-betul diperkuat agar kasus-kasus peretasan seperti ini bisa segera ditanggulangi dan dipastikan dicegah," ujar Andi.

Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini mengungkapkan, hal ini penting dilakukan para pihak pemangku kepentingan agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Lebih lanjut, ia mengaku bahwa TPN Ganjar-Mahfud sudah mengamati dugaan kebocoran data pemilih sejak kemarin.

"Kami dari kemarin sudah mengamati bocoran-bocoran tentang jual beli 200-an juta data pribadi yang berkaitan dengan identitas termasuk NIK, baik berasal dari dalam Indonesia maupun data-data pribadi warga negara yang ada di konsulat-konsulat kita di luar negeri," kata Andi.

Baca juga: Menkominfo: Data KPU yang Bocor Adalah Data DPT Pemilu 2024

Sebelumnya, seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.

"Jimbo" membagikan 500.000 data contoh yang berhasil diperoleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.

Ia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari laman https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.

Dalam unggahan itu, "Jimbo" juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.

Di dalam data yang "bocor" itu, "Jimbo" mengaku mendapatkan data pribadi seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Data-data itu dijual dengan harga 74.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Baca juga: Dugaan Kebocoran Data Pemilih Diperkirakan Bisa Membahayakan Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com