Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Guyon Menteri dan Kepala Daerah, Jokowi: Kok Tegang, Wong Mau Diberi Anggaran...

Kompas.com - 29/11/2023, 13:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat melemparkan guyonan kepada para menteri dan kepala daerah yang hadir saat acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Guyonan itu disampaikan sesaat sebelum Jokowi memberikan arahan soal pelaksanaan anggaran tahun 2023 dan tahun 2024.

Saat itu, Jokowi merasa suasana di ruangan Istana Negara tegang usai Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan asumsi indikator ekonomi makro tahun 2024.

Bendahara negara ini menyampaikan target pendapatan dan belanja negara, kondisi ekonomi global yang dihadapi

Baca juga: Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Jokowi lantas meminta semua pihak yang hadir di ruangan untuk bertepuk tangan agar tidak tegang.

Ia pun berseloroh tidak perlu tegang lantaran lembaga, kementerian, hingga pemerintah daerah mau diberi anggaran untuk tahun depan.

"Ini saya lihat kok semuanya serius banget, tepuk tangan dulu, lah. Dari tadi kok tegang, serius. Wong mau diberi anggaran kok," guyon Jokowi sebelum memulai arahan, Rabu.

Setelah itu, Jokowi menyapa para pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir. Diketahui saat ini, banyak menteri dari Kabinet Indonesia Maju yang turut serta mengikuti jalannya acara.

Baca juga: Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Lalu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Kemudian, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menaker Ida Fauziyah, Panglima TNI Agus Subiyanto, Menteri ATR Jadi Tjahjanto, serta lainnya.

"Yang saya hormati para ketua dan pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara, para menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga pemerintah non kementerian. Yang saya hormati Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, para gubernur, bupati, dan wali kota," tutur Jokowi.

Dalam arahannya, Jokowi mengingatkan menteri hingga kepala daerah mewaspadai situasi global yang masih penuh ketidakpastian.

Ia menyebutkan, situasi geopolitik makin tidak baik dan dampak perubahan iklim semakin nyata. Potensi krisis dan potensi resesi pun semakin menguat

Baca juga: Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

"Kita rasakan semuanya dan potensi krisis dan potensi resesi tidak semakin mereda tapi semakin menguat. Sehingga saya ingin ingatkan kepada semuanya kita harus terus waspada. Hati-hati, waspada," kata Jokowi. 

Karena situasi global tak menentu, ia mengingatkan pada menteri dan kepala desa sebagai pelaksana anggaran untuk menggunakan anggaran secara disiplin dan teliti, serta tepat sasaran.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.

"Jangan membuka celah sedikit pun untuk penyalahgunaan anggaran, berkaitan dengan korupsi apalagi, tutup celah itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com