Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta Singgung Partai Kanan-Kiri: Apa Susahnya Pertemukan Demokrasi, Agama, dan Kesejahteraan?

Kompas.com - 21/11/2023, 21:25 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta menyatakan partainya tidak dibatasi oleh klasifikasi haluan kanan, tengah, maupun kiri.

Menurut Anis, baik partai kanan-tengah dan kiri-tengah memiliki titik temu, yakni demokrasi, agama, dan kesejahteraan.

“Kan di situ titik temunya. Apa sih susahnya mempertemukan tiga-tiganya itu?” ujar Anis dalam wawancara di program “Jadi Beginu” yang tayang di YouTube Kompas.com, Senin (20/11/2023).

Menurut Anis, partai kanan tengah memiliki titik temu hubungan negara dengan agama.

Sementara, partai kiri-tengah bertemu pada gagasan keadilan sosial.

Anis lantas mengkritik partai yang memecatnya, Partai keadilan Sejahtera (PKS). Partai padi kapas itu, kata dia, berada di kanan dan gagap.

Menurut dia, PKS meskipun membawa nama “keadilan sejahtera” namun tidak memiliki gagasan otentik untuk mewujudkan isu tersebut.

“Partai keadilan sejahtera tapi dia tidak punya gagasan yang orisinil tentang bagaimana mewujudkan isu itu. Dia bisa bicara tentang hubungan negara dan agama, tapi dia punya kekurangan besar dalam bicara soal ekonomi,” tutur Anis.

Baca juga: Anis Matta Sebut Partai Kanan dan Kiri di Indonesia Tak Siap Berkuasa

Sementara itu, pada sisi kiri, partai seperti Buruh memiliki tuntutan besar keadilan sosial namun tidak memiliki teori tentang negara dan agama.

Ia memandang, saat ini masyarakat hidup di dalam masa konflik di bawah krisis geopolitik yang bersifat sistemik.

“Sistemik dalam artian sistem yang ada sekarang ini, ekonomi memang selesai masanya berlaku. kita sedang mencari sistem baru yang benar-benar enggak ada sebelumnya,” kata Anis.

Baca juga: Jokowi Singgung Drama Politik, Partai Gelora Dorong Pemilu Adu Gagasan Bukan Perasaan

Anis juga menyinggung partai berhaluan kanan dan kiri di Indonesia memiliki problem yang sama, yakni tidak siap berkuasa. Jika pun berkuasa tidak akan berlangsung lama.

Menurut dia, persoalan itu disebabkan karena partai tidak memiliki narasi yang berkesinambungan atau continue.

Selain itu, partai politik itu, termasuk partai-partai Islam seperti PKS juga tidak memiliki gagasan kenegaraan.

“Dia enggak punya narasi kenegaraan,” ujar Anis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com