JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali ditunjuk sebagai head coach atau Kepala Pelatih Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Namanya diumumkan oleh Anies Baswedan dalam konferensi pers, Selasa (21/11/2023).
"Head coach yang akan bertugas adalah Bapak Ahmad Ali," ujar Anies saat konferensi pers di Rumah Pemenangan Timnas AMIN, Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
Di internal tim pemenangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 itu, Ahmad Ali akan didampingi oleh tiga asisten head coach, yakni Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tamsil Linrung, dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan.
Baca juga: Waketum Nasdem Ahmad Ali Ditunjuk Jadi Kepala Pelatih Timnas Pemenangan Anies-Cak Imin
Anies mengatakan, lebih dari 700 orang tergabung dalam tim pemenangan ini. Jumlah itu belum termasuk tim pemenangan yang tersebar di daerah.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin masih akan terus berkembang dan jumlahnya terus bertambah.
“Harapannya ini menggambarkan bahwa tim ini adalah tim gerakan rakyat, dari rakyat yang siap bekerja,” tuturnya.
Bertugas sebagai Kepala Pelatih Timnas Anies-Muhaimin, seperti apa sosok Ahmad Ali?
Ahmad Ali lahir di Wosu, Sulawesi Tengah, 16 Mei 1969. Menuntaskan pendidikan dasar hingga SMA di kampung halamannya di Morowali, Ali menyandang gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu, pada 1997.
Sebelum terjun ke politik, Ali merupakan seorang pengusaha. Mantan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Palu itu pernah menjabat sebagai direktur di sejumlah perusahaan.
Baca juga: Sutiyoso, Fachrul Razi, hingga Oegroseno Masuk Barisan Timnas Anies-Muhaimin
Menurut laman resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, ia berpengalaman sebagai direktur PT Graha Mining Utama, PT Graha Agro Utama, PT Graha Istika Utama, dan PT Tadulako Dirgantara Travel.
Sukses sebagai pengusaha mengantarkan Ali menjadi anggota pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Sulawesi Tengah.
Tahun 2009, ia menjajal peruntungan di panggung politik dengan mengikuti pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Moroawali. Ia berhasil lolos dan menjabat sebagai anggota DPRD Morowali periode 2009-2014.
Karier politik Ali berlanjut. Tahun 2014, ia mengikuti pemilu anggota DPR RI dari Partai Nasdem, mewakili daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah.
Menyanding nomor urut 1, Ali melenggang ke Parlemen sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019, setelah mengantongi sekitar 8 persen suara dari total suara sah di dapil tersebut.
Kesuksesan kembali diraih Ali pada Pemilu 2019. Masih di bawah bendera Partai Nasdem, ia memperoleh 152.270 suara dari dapil Sulawesi Tengah dan lolos ke Senayan sebagai legislator periode 2019-2024.