Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi Kepada Luhut yang Sedang Jalani Masa Pemulihan

Kompas.com - 19/11/2023, 17:16 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dia yang tengah menjalani masa pemulihan dan rawat jalan di Singapura akibat sakit.

Menurut Luhut, setelah kesehatannya berangsur membaik dia rutin melaporkan perkembangannya kepada Presiden Jokowi.

"Tapi semua langkah-langkah saya, saya laporkan Bapak Presiden. Dan Bapak Presiden memberikan arahan, 'Pak Luhut, upayakan sesempurna mungkin recovery-nya, baru kembali ke Jakarta" kata Luhut dalam takarir unggahan melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan, seperti dikutip pada Minggu (19/11/2023).

Luhut sudah lebih dari 1 bulan dirawat di Singapore General Hospital.

Baca juga: Ungkap Kondisi Terkini, Luhut: Sudah Keluar Rumah Sakit tetapi Belum Bisa Pulang ke Indonesia


Soal jadwal kepulangan ke Indonesia, Luhut mengatakan hal tersebut bergantung pada keputusan dokter.

Luhut mengungkapkan kesehatannya semakin membaik. Dia juga melakoni sejumlah latihan fisik seperti berjalan kaki, angkat beban, hingga melakukan plank (tolak angkat papan).

"Saya sudah tiap hari jalan sekarang. ya bertahap, 1,5 sampai 2 kilometer. Saya tadi udah mulai angkat beban sedikit, ya sudah mulai sedikit plank juga tadi ya walaupun baru 15 detik," papar Luhut.

Baca juga: Haris-Fatia Dituntut Hukuman Penjara Buntut Kasus Lord Luhut, Ahli Hukum: Lebai!

"Dokter juga memberikan program yang saya harus ikuti. Dan tangan saya juga sudah tidak ada lagi yang diapa-apain ini, gak ada jarum-jarum lagi. Jadi sudah bebas semua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com