JAKARTA, KOMPAS.com - llmuwan Sosial Direktur Asia Institute University of Melbourne Australia Vedi R Hadiz menyebut, tak ada jaminan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bisa dikendalikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 meskipun calon wakil presiden (cawapres) Prabowo saat ini adalah anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Kalau skenario Prabowo-Gibran menang, apakah Prabowo rela pemerintahan dia itu dikendalikan dari belakang oleh Jokowi dari anaknya?" kata Vedi dalam acara Rosi di Kompas TV, Jumat (17/11/2023).
Menurut Vedi, Prabowo punya kepentingan sendiri dan jaringan yang berbeda dengan Jokowi.
Belum lagi, Prabowo dinilai memiliki ego sendiri jika menjadi seorang presiden.
"Artinya tidak selinear itu, karena kalau skenario itu yang jalan, menurut saya episode kedua dan ketiga berikut adalah ketegangan di dalam itu. Siapa sih yang menguasai pemerintah? dan masing-masing punya jaringannya sendiri," tutur dia.
Baca juga: Gibran Maju Cawapres, Pengamat Nilai Manuver Jokowi Jitu dan Kalkulasinya Tepat
Prabowo juga dinilai bisa meminimalisasi pengaruh Gibran dalam pemerintahan jika ia terpilih jadi Presiden.
Posisi Gibran, kata Vedi, hanya berdampak dalam jangka waktu panjang sebagai modal politik di tahun 2029.
"Jangka panjangnya saya kira adalah, ini kan wapres, setelah wapres jadi apa lima tahun berikutnya. Kemungkinan besar kalau Prabowo tidak bisa dikendalikan, wapresnya punya reputasi yang memadai untuk jadi capres 2029 dan dengan itu dinasti politik aman," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.