JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto berjanji akan menambah kekuatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika terpilih sebagai Presiden RI.
Hal tersebut disampaikan adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.
Menurut Hashim, komitmen Prabowo sejak dulu sampai sekarang adalah pemberantasan korupsi.
"Pak Prabowo sudah berjanji juga untuk menambah kekuatan dari KPK. Kalau perlu ditambah lagi petugas petugas KPK. Itu dari dulu sudah konsisten," kata Hashim di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Baca juga: Soal Dugaan Korupsi di Kemenhan, Adik Prabowo: 3 Tahun Lalu Saya Ungkap tetapi Diabaikan
Hashim juga meyakini nantinya komitmen Prabowo itu akan didukung oleh calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
"Untuk itu saya kira semua itu konsisten dari apa yang dilakukan Prabowo. Saya yakin juga akan didukung oleh Mas Gibran," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Hashim juga menjelaskan soal dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang diungkapkannya baru-baru ini.
Menurut Hashim, dugaan korupsi tersebut bukan merupakan hal baru. Sebab, ia pernah menyampaikan hal itu pada 2020.
"Ya saya mau begini, mengenai hal korupsi itu, itu bukan hal baru. Itu banyak komentar saya lihat kok ini (seolah) hal baru. Saya sudah bicara itu tiga tahun lalu," kata Hashim.
"Saya sudah ungkapkan itu tiga tahun lalu, tapi ternyata dari banyak pengamat itu tidak diperhatikan atau diabaikan gitu," tuturnya.
Hashim bahkan mengaku pernah menyampaikan soal dugaan korupsi itu di televisi pada pertengahan 2020.
"Bulan agustus atau September tahun 2020 saya sudah sebut itu. Itu ada di Kompas TV. Bulan Juli, Agustus 2020. Saya sudah sebut itu. Tapi sayangnya waktu itu enggak diperhatikan gitu. Jadi itu bukan hal baru," ujar dia lagi.
Hashim menuturkan, apa yang pernah disampaikannya tersebut merupakan bagian dari komitmen kakaknya yang juga Menhan Prabowo Subianto dalam usaha pemberantasan korupsi.
Saat ditanya lebih lebih lanjut soal dalam proyek apa dugaan korupsi itu terjadi, Hashim tak menyebut secara spesifik.
Dia hanya mengungkapkan, soal senapan dan sejumlah proyek tertentu.