Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Pamer Alasan Pakai Dasi Merah di Depan Mahasiswa Stanford University

Kompas.com - 16/11/2023, 21:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuliah umum Presiden Joko Widodo di Stanford University pada Rabu (15/11/2023) waktu setempat diwarnai tawa dan tepuk tangan mahasiswa dan akademisi.

Presiden melontarkan candaan kecil saat memberi paparannya. 

Salah satunya, Presiden Jokowi menceritakan soal mengapa dirinya memakai dasi warna merah saat memberi kuliah umum.

"Jadi sebelum ke sini saya tadi bertanya-tanya terlebih dahulu di Stanford ini jargonnya apa? Dijawab "Go Cardinal Pak". Oke, oke. Lalu saya tanya lagi, what are stanford identical colors? (warna apa yang menjadi identitas Kampus Stanford?). Dijawab red sir," ujar Jokowi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (16/11/2023).

"Thats why i decided to wear a red tie today (Itulah kenapa saya memutuskan memakai dari merah hari ini. Red. Do I like a member of Stanford family now? (Apakah saya terlihat seperti keluarga Stanford sekarang?)" kata dia yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan.

Baca juga: Soal Kemungkinan Jokowi ke PSI Setelah Pensiun, Kaesang: Presiden Kader PDI-P

Saat menjelaskan soal dasi warna merah, Presiden memberikan penekanan dengan mengangkat sedikit dasinya, sambil berkata "red".

Kemudian, Kepala Negara melanjutkan pemaparan dengan menjelaskan apa relevansi antara dasi merah yang dipakainya dengan kampus Stanford.

"Then you must be curious, is that important? (Anda pasti berpikir apakah itu penting?). Yes of course, because I want to be connected to all of you who are smart, young, diligent generation. Applause for Stanford University (Ya tentu saja penting, karena saya ingin terkoneksi dengan Anda semua yang merupakan generasi pintar, muda dan rajin. Tepuk tangan untuk Stanford University)," ucap Jokowi.

Presiden kemudian menyinggung tentang pentingnya koneksi dengan sesama manusia.

Baca juga: Dua Eks Menteri Jokowi di Jajaran Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin

Selain itu, penting pula untuk terkoneksi dengan alam sekitar. Sebab, menurut Jokowi, saat ini dunia sedang sakit akibat krisis perubahan iklim, sehingga transisi energi merupakan isu yang mendesak untuk dipikirkan.

"Namun yang jadi pertanyaan apakah negara-negara di dunia memiliki komitmen untuk bertanggung jawab dan mengambil peran? Untuk indonesia tidak perlu ragu dan tidak perlu dipertanyakan komitmen kami," kata Jokowi.

"Indonesia walk the talk, not talk the talk (Indonesia mengerjakan komitmen, bukan sekadar berbicara)," ucap dia. 

Baca juga: Jokowi: Mungkin Selesainya IKN Baru 15 atau 20 Tahun Mendatang

Menurut Jokowi, Indonesia telah menurunkan emisi 91,5 juta ton dan di tahun 2022 laju deforestasi bisa ditekan sampai 104.000 hektare.

Kemudian, kawasan hutan juga direhabilitasi seluas 77.000 hektar. Hutan bakau direstorasi seluas 34.000 hektare hanya dalam waktu satu tahun.

Adapun sebelum memberi kuliah umum di Stanford University, Presiden Jokowi juga memberikan kuliah umum di Georgetown University yang berada di Washington DC pada Senin (13/11/2023).

Saat memberi kuliah umum di Georgetown University tersebut, Kepala Negara juga memakai setelan jas hitam dan kemeja putih yang dipadu dengan dasi warna mera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com