Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo Kalahkan Ganjar, TPN Ganjar-Mahfud: Karena Ada Sundulan Kecil

Kompas.com - 13/11/2023, 19:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa menyebut adanya hal-hal yang membuat elektabilitas calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam survei Indikator terpaut 11 persen di bawah capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

"Kalau memang terlalu jauh itu di mana sih letaknya. Apa yang membuat kita lebih jauh, kan biasanya ada kemudian sundulan-sundulan kecilnya ya," kata Andika ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

Namun Andika tak memerinci lebih detail sundulan-sundulan yang dimaksud.

Baca juga: Elektabilitas Capres-Cawapres 2024 Jelang Penetapan, Prabowo-Gibran Unggul di 3 Lembaga Survei

Dia hanya mengungkapkan, TPN mencermati beragam hasil survei nasional terkait Pilpres 2024.

Termasuk, pihaknya mencermati dari mana asal perolehan data dari survei tersebut.

"Termasuk kita pun juga melakukan survei. Nah, oleh karena itu, setiap survei pasti kita teliti, misalnya metodenya, mungkin juga kalau bisa kita dapatkan misalnya cara-cara pertanyaannya, itu mungkin akan membedakan," imbuh dia.

Meski demikian, Andika menegaskan bahwa TPN Ganjar-Mahfud tetap memandang positif hasil survei untuk lebih baik ke depannya.

Ia menyatakan, TPN tetap merangkum berbagai hasil survei dalam strategi meningkatkan elektabilitas Ganjar menjadi lebih baik.

Baca juga: KPU Tetapkan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Muhaimin Capres-Cawapres 2024

Sebelumnya diberitakan, survei Indikator Politik Indonesia menunjukan, elektabilitas Prabowo Subianto paling tinggi di antara calon lain.

Hal ini terungkap dalam temuan survei tatap muka nasional yang dilakukan pada 27 Oktober sampai dengan 1 November 2023 perihal top of mind pemilihan presiden.

Dalam penelitian ini, sebanyak 33,2 persen responden memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu jika pemilihan presiden (pilpres) dilakukan hari ini.

“Prabowo paling banyak disebut, 33,2 persen,” ungkap Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis surveinya, Minggu (12/11/2023).

Berdasarkan survei ini, posisi selanjutnya diduduki oleh bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo dengan angka 22,1 persen.

Ketiga, ada nama capres dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan dengan elektabilitas 19,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com