JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh sowan ke kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada Minggu (12/11/2023).
Para tokoh itu menyampaikan permasalahan bangsa menjelang bergulirnya Pemilu 2024.
“Kita ke Gus Mus untuk sowan, tapi juga berbagi rasa,” ujar sastrawan sekaligus jurnalis senior Goenawan Mohamad.
Menurut Goenawan, saat ini kepercayaan pada sesama itu sangat tipis lantaran banyak sekali kebohongan. Selain itu, lanjut dia, kepercayaan menipis lantaran kesetiaan, suara, hingga kedudukan bisa dibeli.
Baca juga: Tangis Goenawan Mohamad dan Ambisi Kekuasaan Jokowi
Situasi ketidakpercayaan antarwarga, kata Goenawan, kian menjadi menjelang Pemilu. Apalagi setelah adanya kontroversi terkait konstitusi.
“Menjelang pemilu dan pilpres menurut saya makin mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar bahkan dirusak. Terjadinya skandal di MK (Mahkamah Konsitusi) menunjukkan itu,” ujar Goenawan Mohamad.
Seperti diketahui, MK mengabulkan sebagian gugatan terkait Pasal 169 UU Nomor 7/2017 yang mengatur syarat calon presiden dan calon wakil presiden.
Beberapa hari setelah putusan perkara nomor 90/PUU/XXI/2023 ini, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang juga anak Presiden Joko Widodo, ditunjuk menjadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
Belakangan seluruh hakim MK dinyatakan melanggar etik saat memutuskan perkara gugatan tersebut.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan bahwa ia ikut sowan karena menilai Gus Mus sebagai sosok yang memiliki kejernihan berpikir dan kedalaman rasa.
“Beliau menekankan kepada kita harus kembali pada nilai. Beliau mengatakan, ‘saat ini kita sedang mengalami krisis nilai’,” kata Lukman Hakim.
“Ini tidak hanya dialami oleh sebagian penyelenggara negara, tetapi masyarakat secara keseluruhan,” ucapnya lagi.
Baca juga: Megawati: Putusan MKMK Bukti Moral Kokoh Hadapi Rekayasa Hukum Konstitusi
Sementara itu, pastor Benny Susetyo mengatakan etika politik yang saat ini terjadi tidak dikedepankan sebagai jalan kebudayaan.
“Kalau politik jalan kebudayaan, maka politik harus juga dikembalikan pada kepatuhan dan etika dan moralitas publik,” kata Benny.
Tampak pula dalam acara itu, mantan wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas dan istri almarhum Nurcholis Madjid, Omie Komariah Madjid, dan aktivis Nong Mahmada.
Selain itu hadir pula, istri almarhum Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, akademisi Riris Sarumpaet, Romo Magniz Suzeno dan lain-lain yang disebut ikut menemui Gus Mus secara dalam jaringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.