Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Sebut Ada Masjid di Daerah yang Jadi Tempat Politisasi

Kompas.com - 08/11/2023, 19:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, ada masjid di beberapa daerah yang menjadi tempat untuk politisasi dan berpotensi memecah belah.

Sehingga, menurutnya, penting ada penguatan organisasi kesejahteraan untuk masjid.

"Bahkan, di beberapa daerah kita tahu masjid menjadi fokus kontestasi yang mencerai beraikan. Bahkan, lebih banyak dipolitisasi. Padahal masjid pada dirinya bermakna jami' atau melingkupi atau menyatukan," ujar Yaqut saat memberi sambutan pada Rakernas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

"Dalam kondisi inilah penguatan organisasi kemasjidan sangat diperlukan. Revitalisasi organisasi BKM menjadi pilihan kebijakan pemerintah melalui Kemenag saat ini," katanya lagi.

Baca juga: Menag Bakal Keluarkan Aturan Kampanye di Ponpes, Cak Imin: Yang Penting Semua pada Porsinya

Yaqut menjelaskan bahwa sebagai negara muslim yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki jumlah rumah ibadah yang sangat besar dengan beragam tipologinya.

Mulai dari masjid negara, seperti Masjid Istiqlal. Lalu, ada masjid raya di tingkat provinsi, masjid agung di level kabupaten dan kota, masjid besar di kecamatan, hingga masjid jami' di desa-desa.

Sementara itu, menurut data Sistem Informasi Masjid (Simas) Kementerian Agama (Kemenag), ada 663.729 masjid dan mushala di seluruh Indonesia.

Yaqut mengatakan, masjid berfungsi sosial, edukatif, dan bahkan ekonomis.

"Di samping tentu saja fungsi dasarnya sebagai rumah ibadah tempat muslimin mendekatkan diri kepada yang maha kuasa," ujarnya.

Baca juga: Pilpres 2024, Menag Yaqut Ajak Santri Tak Pilih Calon Pemimpin Cengengesan

"Hanya saja, pada faktanya di luar beberapa masjid yang telah terkelola dengan baik dan memiliki banyak keunggulan, sebagian besar masjid-masjid kita masih belum terkelola secara profesional," kata Yaqut lagi.

Kemudian, secara ekosistem, masih banyak masjid yang bermasalah dan belum cukup berdaya.

Selain itu, masih banyak pula masjid yang perlu banyak bantuan renovasi dan pembangunan.

"Apalagi kondisi imam, para khatib, penceramah hingga marbot-nya juga masih memerlukan bantuan pemikiran kita semua," ujar Yaqut.

Baca juga: Anies Baswedan Angkat Bicara soal Wacana Menag Atur Kampanye di Ponpes

Diketahui, tempat ibadah dilarang menjadi tempat kampanye pemilu, sebagaimana termaktub dalam Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu.

Pasal tersebut berbunyi, "pelaksana, peserta, dan tim kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan".

Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) merevisi materi Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu tersebut. Pasal itu diubah menjadi, "pelaksana, peserta dan tim kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan, kecuali untuk fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan sepanjang mendapat izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut kampanye pemilu".

MK menilai penggunaan tempat ibadah sebagai tempat kampanye berpotensi memicu emosi dan kontroversi serta merusak nilai-nilai agama.

Baca juga: Menag Yaqut Sebut Banyak Oknum Jadikan Agama sebagai Alat Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com