JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden meminta pengurus BKM mencegah masjid dari ancaman politisasi yang memecah belah bangsa.
"Saya juga berharap pengurus BKM baik yang di pusat maupun yang di daerah ini dapat aktif bersinergi, aktif berkolaborasi untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi dan ekstrimisme serta dari politisasi yang memecah belah," ujar Jokowi.
"Yang tidak mempersatukan kita, tidak menjadikan kita rukun. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa dapat terus dijaga," tuturnya.
Baca juga: Anies Bakal Teruskan Program Jokowi yang Dianggap Baik, Termasuk Kartu Prakerja
Kepala Negara juga mengapresiasi Menteri Agama (Menag) yang mengaktifkan kembali BKM.
Jokowi menjelaskan, sebetulnya BKM sudah didirikan sejak 1964.
"Dua minggu yang lalu Pak Menteri bisik-bisik ke saya. Pak ini ada BKM. Harus kita aktifkan kembali seperti yang lalu tahun-tahun 60-an. Saya sampaikan 'Siap Pak Menteri'," tutur Presiden.
"Maksudnya siap itu kalau ada regulasi yang diperlukan kami siapkan. Entah itu perpres, entah itu keppres nanti kita siapkan. Yang lainnya urusannya Pak Menteri," lanjutnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut saat ini ada lebih dari 17.600 masjid di seluruh Indonesia.
Baca juga: Menantu Jokowi, Bobby Nasution, Resmi Deklarasikan Dukungan ke Prabowo-Gibran
Sehingga menurutnya manfaat organisasi BKM sangat besar.
Presiden berharap, melalui peran BKM nantinya masjid bisa dikelola secara profesional, moderat dan berdaya serta menjadi maslahat bagi umat.
"Sehingga masjid dapat menjadi pusat pembinaan umat, menjadi pusat kemajuan bangsa dan masjid yang ramah bagi semuanya," kata Jokowi.
"Kita ingin rumah-rumah ibadah dapat menjadi tempat yang khidmat untuk beribadah, tempat yang mempersatukan keberagaman kita, tempat yang edukatif, yang mendidik untuk pembelajaran karakter juga," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.