JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Charta Politika yang diselenggarakan pada 26-31 Oktober 2024 menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berada di angka 0,9 persen, jauh di bawah ambang batas parlemen 4 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan, hal itu menunjukkan bahwa status Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep sebagai anak Presiden Joko Widodo tidak cukup untuk mengangkat elektabilitas PSI.
"Ada PSI yang walaupun balihonya banyak mengalahkan partai-partai besar lain dan sudah punya ketum anak presiden, angkanya masih di 0,9 persen," kata Yunarto, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Riwayat Hidup Calegnya Tak Dibuka, PSI: Pengalaman Lalu Ada yang Diintimidasi
Oleh karena itu, Yunarto pun berpesan kepada Kaesang untuk lebih semangat lagi dalam mengampanyekan partainya tersebut.
Kaesang sendiri telah menargetkan PSI memperoleh suara sebanyak minimal 4 persen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar bisa menempatkan kadernya di DPR.
"Harus lebih semangat lagi Kaesang sepertinya nih keliling-keliling termasuk memasang baliho dirinya dan ayahnya kalau kita lihat di sini masih jauh sekali dari target angka lolos parliamentary threshold," ujar Yunarto.
Berdasarkan survei ini, hanya ada 6 partai politik yang elektabilitasnya di atas parliamentary threshold 4 persen, yakni PDI Perjuangan (26,3 persen), Partai Gerindra (17,8 persen.
Kemudian, Partai Golkar (8,1 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (7,9 persen), Partai Nasdem (7,6 persen), dan Partai Keadilan Sejahtera (6,9 persen).
Baca juga: Kaesang Sebut Siap Terima Gibran di PSI Setelah Kembalikan KTA PDI-P
Selanjutnya, ada beberapa partai yang elektabilitasnya mepet dengan parliamentary treshold, yaitu Partai Demokrat (3,8 persen), Partai Amanat Nasional (3,1 persen), Partai Persatuan Pembangunan (3,1 persen), dan Partai Persatuan Indonesia (2,8 persen).
Sementara partai-partai politik lainnya punya elektabilitas di bawah 1 persen, termasuk PSI, sedangkan ada 9,8 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Adapun survei ini dilaksanakan pada 26-31 Oktober dengan melakukan wawancara kepada 2.400 orang responden dari 38 provinsi se-Indonesia. Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,0 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.