Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kita Ingin Perubahan, Tidak Bekerja untuk Buat Peresmian dan Foto-foto

Kompas.com - 29/10/2023, 09:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengatakan, ingin bekerja memperbaiki masalah di masyarakat jika terpilih sebagai presiden.

Menurut Anies, sejumlah masalah yang masih membuat rakyat susah adalah mahalnya harga beras hingga pupuk. Begitu juga akses pendidikan dan kesehatan yang tidak merata di pelosok negeri.

"Kita bukan bekerja untuk membuat peresmian dan foto-foto, betul tidak? Kita ingin perubahan kenyataan, kita ingin perubahan kehidupan. Setuju? Itu sebabnya kita ingin perubahan. Yang kami bawa adalah perubahan," kata Anies dalam acara jalan sehat bersarung di Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Anies-Muhaimin Jalan Sehat Pakai Sarung dan Sapa Warga Jember

Mulanya, Anies menyinggung kondisi tidak ideal di pemerintahan saat ini. Menurutnya, Indonesia masih penuh suasana ketidakadilan yang ditunjukkan dengan harga bahan pokok termasuk beras, masih mahal.

Namun, mahalnya harga beras tidak sampai kepada petani. Petani di berbagai daerah masih kesulitan dan tidak mendapatkan keuntungan.

"Kita (selama ini) tidak melakukan perubahan. Petani hidup sulit dibiarkan, harga gabah murah dibiarkan, pupuk sulit dibiarkan, betul tidak?" tanya Anies kepada warga Jember.

"Betul," teriak warga.

Anies lalu menggoda warga untuk memilih jalan perubahan atau sebaliknya.

"Pupuk susah atau mudah? Kalau susah kita teruskan saja, ya? Kita teruskan ya, susahnya ya? Enggak mau? Maunya apa? Kan kita ingin lanjutkan bukan?" tanya Anies.

Baca juga: Diberi Ucapan Selamat Ultah oleh Anies, Ganjar: Makasih Ya!

"Tidak mau lanjutkan? Butuhnya apa? Butuhnya apa? Itu sebabnya kita butuh perubahan. Perubahan bukan soal mengganti nama, bukan menempatkan orang, perubahan membuat keluarga-keluarga hidupnya sejahtera," imbuh Anies.


Anies melanjutkan, mahalnya harga bahan pokok hingga kebutuhan warga bisa diselesaikan dengan perubahan. Namun, kata dia, semua butuh kemauan dan keseriusan.

"Memang bila pakan harganya murah, bila beras harganya murah, bila kesehatan dan pendidikan terjangkau, tidak bisa dipajang di foto dibuat peresmian. Tapi itu bisa membuat rakyat sejahtera hidupnya," tandas Anies.

Sebagai informasi, calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar melaksanakan jalan sehat sarungan di Jalan Nusantara, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Cak Imin: Anies-Muhaimin Menang, Kita Tolong Saudara di Palestina

Pantauan Kompas.com di lokasi, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tiba lebih dulu di lokasi pada pukul 06.50 WIB. Anies kemudian muncul sekitar pukul 07.00 WIB.

Keduanya kompak mengenakan rompi hijau. Anies mengenakan baju berwarna putih dan sarung batik bernuansa putih dan coklat. Sedangkan Cak Imin menggunakan baju hijau muda dan sarung senada.

Setibanya di lokasi, Anies maupun Cak Imin menuju panggung tinggi dan menyapa warga Jember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com