FU YI adalah seorang anak yang diangkat menjadi kaisar di Tiongkok, jelang periode kemunduran kekuasaan Dinasti Qing. Dinasti ini merupakan yang terakhir berkuasa di Tiongkok sedari 1644 hingga 1912.
Fu Yi, yang dikenal juga dengan nama resmi Xuan Tong, menjadi kaisar ke-12 sekaligus memungkasi Dinasti Qing. Ia memerintah antara 1908 hingga 1912.
Fu Yi lahir pada 3 Februari 1906, sebagai keturunan langsung dari keluarga kekaisaran Qing. Cicit Kaisar Tongzhi dan cucu Kaisar Guangxu.
Kala itu, Keluarga Qing telah berkuasa di Tiongkok selama beberapa generasi. Kaisar Guangxu, yang merupakan kaisar Tiongkok saat itu, meninggal pada 1908.
Karena ia tidak memiliki keturunan, praktis hal tersebut jadi masalah serius dalam garis suksesi kekaisaran Qing.
Kematian Kaisar Guangxu secara tiba-tiba, mengakibatkan kekosongan tahta dan memunculkan banyak intrik di istananya.
Setelah kematian Kaisar Guangxu, para pejabat dan anggota keluarga kerajaan mulai mencari calon yang sesuai untuk menggantikan posisinya.
Pilihan pun jatuh pada Fu Yi, yang notabene masih seorang anak pada saat itu. Penunjukan ini dimungkinkan karena ia merupakan salah seorang dari sedikit anggota Keluarga Qing yang masih hidup.
Alhasil Fu Yi diangkat sebagai Kaisar Xuan Tong pada usia yang sangat belia, dan pemerintahannya sebagian besar dikelola oleh para pejabat senior dan penasihatnya.
Kaisar Xuan Tong adalah seorang anak yang belum cukup dewasa untuk mengambil keputusan politik yang sangkil, sehingga pemerintahannya lebih merupakan wewenang para penasihat dan penguasa de facto.
Dinasti Qing berada dalam situasi yang sangat rapuh saat itu, dengan banyak gejolak sosial, politik, dan ekonomi di Tiongkok. Pada 1911, Revolusi Xinhai pecah, yang mengakibatkan keruntuhan Dinasti Qing dan berakhirnya pemerintahan kekaisaran di Tiongkok.
Pada 1912, Kaisar Xuan Tong secara resmi turun tahta, menandai berakhirnya lebih dari dua ribu tahun pemerintahan monarki di Tiongkok.
Fu Yi, yang sebelumnya adalah kaisar cilik, menghabiskan sisa hidupnya dalam penahanan dan pengawasan pemerintah Republik Tiongkok yang baru terbentuk.
Kisahnya mencerminkan periode transisi penting dalam sejarah Tiongkok, ketika pemerintahan kekaisaran digantikan sistem republik.
Karier politik Barack Hussein Obama bersama Partai Demokrat hingga menjadi Presiden Amerika Serikat, adalah perjalanan yang luar biasa dan menunjukkan dedikasi serta kecerdasannya dalam dunia politik.
Pada 1983, Obama lulus dari Universitas Columbia dengan gelar sarjana dalam bidang sains politik. Setelah itu, ia bekerja beberapa tahun sebagai pengelola perusahaan di New York City, sebelum memutuskan menggeluti bidang hukum.
Delapan tahun berselang, Obama memutuskan pindah ke Chicago dan menjadi pengajar di Sekolah Hukum Universitas Chicago.
Selama di sana, ia terlibat dalam aktivitas sosial seperti bekerja dengan organisasi masyarakat untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi.
Dia baru memulai kariernya di politik setelah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Illinois pada 1997, melalui Partai Demokrat.