Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Pelaku UMKM Harus Disadarkan untuk Adaptasi dengan Zaman

Kompas.com - 13/10/2023, 15:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus disadarkan agar bersiap dan beradaptasi menghadapi disrupsi di bidang ekonomi.

Hal ini ia sampaikan saat membuka Ijtima Sanawi atau Pertemuan Tahunan Dewan Pengawas Syariah 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

"Mesti segera dilakukan langkah penyadaran kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk menyiapkan diri dan terus adaptif dengan dinamika zaman, termasuk menghadapi tantangan disrupsi," kata Ma'ruf, Jumat siang.

Baca juga: Hari Pertama Berkantor di Papua, Wapres Maruf Soroti Isu Keamanan

Ma'ruf mengingatkan, disrupsi adalah tantangan ekonomi global saat ini yang didorong oleh kemajuan teknologi digital dan inovasi.

Oleh sebab itu, Ma'ruf menegaskan bahwa pelaku ekonomi harus mampu beradaptasi agar tidak kena dampak disrupsi.

"Pelaku ekonomi yang tidak menyesuaikan diri akan terkena dampak, karena disrupsi ekonomi merupakan keniscayaan yang tak terelakkan," kata dia.

Baca juga: Maruf Amin Tidak Heran Banyak Kader NU yang Dilirik jadi Cawapres

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini pun menyebutkan, kondisi Pasar Tanah Abang yang dilaporkan sepi pembeli dalam beberapa waktu terakhir menggambarkan dampak disrupsi akibat kemajuan ekonomi digital terhadap pasar konvensional.

"Belum lama kita disuguhi fakta menyedihkan, yaitu pasar konvensional, seperti Pasar Tanah Abang, tergerus oleh pasar digital. Padahal, hampir semua pelaku di pasar konvensional adalah UMKM," kata dia.

Ma'ruf menambahkan, disrupsi ini juga menjadi tantangan bagi sektor ekonomi dan keuangan syariah sehingga para pelaku di sektor tersebut juga harus mengantisipasinya.

Ia mengatakan, sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah memang mencatatkan berbagai capaian positif dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut dia, keunikan, sifat inklusif dan universalitas ekonomi syariah mampu menawarkan alternatif pilihan dalam menjalankan ekonomi.

"Meskipun, capaian positif tersebut sesungguhnya masih belum memadai dibandingkan potensi dan kekuatan ekonomi syariah nasional. Potensinya masih besar, capaiannya masih terlalu sedikit," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com