Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadir di Zimbabwe, BKKBN Bagikan Keberhasilan Program KB dan Peningkatan Kesehatan Reproduksi di Indonesia

Kompas.com - 11/10/2023, 17:54 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) berpengaruh terhadap perubahan positif demografi Indonesia. 

Salah satunya adalah dalam hal penurunan tingkat kesuburan secara nasional secara signifikan. Hal ini ditandai dengan penurunan total fertility rate (TFR) sebesar 2,1 anak per perempuan. 

“Indonesia telah mengintegrasikan faktor kependudukan ke dalam strategi ekonomi dan pembangunan, mempercepat laju pembangunan berkelanjutan, mengentaskan kemiskinan, dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan kependudukan dan peningkatan kualitas hidup,” katanya.

Dia mengatakan itu mewakili Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo saat membagikan praktik baik tentang KB dan kesehatan reproduksi Indonesia di Pertemuan Dewan Tahunan ke-27 Partners in Population and Development (PPD).

Baca juga: 57,9 Persen Anak Indonesia Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Kepala BKKBN: Ini Jadi Penyebab Stunting

Kegiatan itu juga digelar bersama dengan Konferensi Internasional Antar-Kementerian Kerja Sama Segitiga Selatan-Selatan bidang Kependudukan dan Pembangunan di Zimbabwe, Senin (09/10/2023) waktu Zimbabwe.

Sukaryo mengatakan, pihaknya ingin menegaskan kembali komitmen berkelanjutan Indonesia sebagai salah satu pendiri PPD. 

Dalam hal ini, Indonesia berkomitmen meningkatkan dan mempromosikan peran di tingkat nasional, regional, dan global untuk meningkatkan Kerja Sama Selatan-Selatan di bidang kesehatan reproduksi, KB, kependudukan, dan pembangunan. 

“Pemerintah Indonesia melalui BKKBN mempunyai komitmen yang kuat dan telah berkontribusi dalam program Kerja Sama Segitiga Selatan-Selatan sejak lama,” katanya membacakan sambutan dr Hasto.

Oleh sebab itu, Indonesia berbagi kasus uniknya melalui berbagi praktik terbaik mengenai program KB dan kesehatan reproduksi dan menarik kunjungan praktisi dari luar negeri sejak 1980-an.

Baca juga: BKKBN NTT Wujudkan Kampung Keluarga dengan Pembinaan dan Fasilitas

Indonesia mencatat lebih dari 5.200 pengunjung dari 114 negara di Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah, negara maju, dan perwakilan lembaga internasional.

“Di tengah salah satu tantangan terbesar dalam hidup kami, Indonesia percaya bahwa implementasi program Aksi Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan secara penuh dan efektif sangatlah penting,” katanya. 

Sukaryo mengatakan, Indonesia telah berkomitmen mempercepat kemajuan dalam masalah tersebut.

Dia juga menyebutkan, Indonesia telah meluncurkan serangkaian kerangka hukum terkait kependudukan, kesehatan reproduksi, dan KB, pembangunan berkelanjutan, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

“Berdasarkan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia 2021-2025, pemerintah menempatkan hak asasi manusia sebagai pusat agenda pembangunan kependudukan nasional, yang berfokus pada perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan masyarakat hukum adat,” katanya.

Baca juga: BKKBN Ajak Remaja Cegah Stunting Sejak Dini

Turunkan stunting hingga 14 persen pada 2024

Lebih lanjut, Sukaryo mengatakan, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang Percepatan Program Penurunan Stunting pada 2021, Indonesia melanjutkan komitmennya untuk menurunkan angka stunting sebesar 14 persen pada 2024.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com