Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MER-C Akan Kirim 5 Relawan ke Palestina untuk Bantu Operasional RS Indonesia di Gaza

Kompas.com - 10/10/2023, 13:41 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) akan mengirimkan satu tim relawan yang terdiri dari lima orang ke Palestina untuk membantu operasional Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Presidium MER-C Faried Thalib mengatakan, tim tersebut terdiri dari dua tenaga medis, dua orang riset manager dan satu tekniksi mesin.

"Tim yang berangkat ada lima orang, ada dokter anestesi, ortopedi, dan dua orang adalah engineer, satu pembantu engineer untuk stay di Gaza," ujar Faried dalam konferensi pers di Kantor MER-C, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).

Tim ini akan bergerak ke Gaza melalui Mesir. Jalur tersebut dipilih karena merupakan jalur resmi dan sudah pernah dijalankan pada misi kemanusiaan 2009 lalu.

Adapun alasan MER-C mengirimkan relawan adalah kondisi tim medis Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, yang mulai kelelahan.

Baca juga: Gambarkan Situasi Terkini di Gaza, MER-C: Obat-Obatan Menipis, Dokter Sudah Kelelahan

Sebelumnya, Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, ketersediaan obat-obatan di RS Indonesia di Gaza semakin menipis. Begitu juga alat dan instrumen bedah yang mayoritas dibutuhkan untuk melakukan tindakan medis pada korban yang terkena ledakan dan reruntuhan.

"Ditambah dengan dokter yang kelelahan dengan jumlah yang sedikit, sehingga (mulai) menimbulkan hal-hal yang tidak baik bagi pelayanan korban dan bagi dokter tersebut," katanya.

Oleh karena itu, MER-C memandang perlu adanya bantuan tim kemanusiaan yang diperbantukan ke Gaza, Palestina.

Selain mengirim tim dari Indonesia, MER-C akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo untuk bisa memberikan fasilitas tim medis dan tim bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Kami minta kepada Kemenlu dalam hal ini pemerintah agar bisa membantu memfasilitasi tim ini untuk sesegera mungkin bisa masuk ke Gaza," ujar Sarbini.

Baca juga: MER-C Sebut Pipa Pemasok Oksigen RS Indonesia di Gaza Terkena Bom

Diketahui, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Palestina.

Sebelumnya diberitakan, jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata Hamas dan Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023, terus bertambah.

Dilansir dari AFP, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, tercatat ada 687 orang meninggal hingga Senin (9/10/2023).

Kemudian, 3.727 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan gelombang serangan udara sebagai balasan.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel naik menjadi lebih dari 1.487 orang pada Senin. Sedangkan korban luka disebut mencapai 6.327 orang.

Baca juga: Ungkap Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, MER-C: Rusak pada Plafon tapi Pelayanan Tak Terganggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com