Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Prabowo Berpotensi Munculkan "Perang Bubat"

Kompas.com - 10/10/2023, 12:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden, berpotensi memunculkan "perang" antara para pendukung Prabowo Subianto dengan PDI Perjuangan.

Nama Gibran dalam beberapa waktu terakhir memang digadang menjadi salah satu bakal cawapres Prabowo. Namun upaya pencalonan Gibran saat ini masih terganjal usia minimum seseorang bisa dicalonkan sebagai capres-cawapres.

Sejurus dengan itu, Mahkamah Konstitusi (MK) dikabarkan segera memutus gugatan terkait batas usia seseorang bisa diajukan sebagai capres-cawapres, yang dimohonkan sejumlah pihak.

Baca juga: Sudah Laporkan ke DPP PDI-P soal Diminta Jadi Cawapres Prabowo, Gibran: Sebagai Bawahan Wajib Melaporkan

"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan 'perang bubat' antara kubu Prabowo dengan PDI-P yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Adapun perang bubat merupakan perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perang ini ditengarai terjadi lantaran terjadi dinamika politik dan sejumlah faktor lain yang cukup kompleks.

Sebagai informasi, salah satu organisasi relawan pendukung Jokowi, Pro Jokowi (Projo), bakal menentukan sikap terkait arah dukungan relawan tersebut di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Sejarah Perang Bubat: Akar Permusuhan Kerajaan Sunda dan Majapahit

Sikap itu akan disampaikan saat rapat kerja nasional (rakernas) yang akan digelar di Jakarta pada 14 Oktober mendatang. Presiden Jokowi dan Prabowo dijadwalkan hadir dalam rakernas tersebut.

Projo hingga kini masih belum mengungkap siapa sosok capres yang akan didukung, meski dalam sejumlah kesempatan terlihat dekat dengan Prabowo. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi hanya menyatakan bahwa sosok capres yang akan didukung Projo berinisial "P"

"Besar kemungkinan inisial P yang dimaksud Budi Arie adalah Prabowo Subianto. Semakin memperjelas arah dukungan Jokowi pada pencapresan Prabowo," ungkap Umam.

Sebagai kader banteng, ia menambahkan, posisi Jokowi, Gibran dan menantu Presiden yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, bisa saja terancam, bila wacana itu benar-benar terealisasi.

Terlebih, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah menegaskan bahwa keputusannya mendukung Ganjar Pranowo sebagai bacapres sudah bulat.

"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDI-P akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDI-P," ucap Umam.

Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya kemungkinan besar akan memberi dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) berinisial "P".

Arah dukungan itu akan diumumkan pada rapat kerja nasional (rakernas) Projo yang akan digelar pada Sabtu (14/10/2023) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.

Baca juga: Gibran Dinilai jadi Kunci Alotnya Negosiasi Cawapres Prabowo

"Iya, siapa yang kita dukung akan diumumkan tanggal 14 (Oktober)," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).

"Jadi Pak P ya nanti. Calon yang kita dukung adalah Pak P. Kecenderungan besar (ke Pak P)," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com