Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kasus yang Menimpa SYL, Dewie Yasin Limpo: Kita Ikuti Proses Hukum

Kompas.com - 09/10/2023, 16:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik Syahrul Yasin Limpo, Dewie Yasin Limpo mengatakan, pihaknya akan mengikuti proses hukum yang diduga melibatkan sang kakak di Kementerian Pertanian (Kementan). 

"Saya no comment saya. Kita ikuti saja proses hukumnya kayak apa. Kalau saya kan, saya tidak terlalu bagaimana menjawab itu. Kita ikuti saja proses hukum dulu ya," kata Dewie saat ditemui di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Senin (9/10/2023).

Adapun Dewie berada di Gedung Smesco dalam rangka membuka acara Simposium Kebangsaan dan Rapimnas Pengurus Besar Forum Ulama dan Aktivis Islam (PB Formula). Dia merupakan ketua panitia acara tersebut.

Baca juga: Dewas KPK Kumpulkan Keterangan soal Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo

Lebih jauh, mantan anggota DPR RI ini mengaku sama menunggu proses hukum terhadap Syahrul.

"Saya juga sama dengan Anda, kan kita tunggu saja. Wait and see," imbuh dia.

Saat ditanya respons mengenai KPK yang menuding ada serangan balik terhadap pimpinan usai rumah Syahrul digeledah, Dewie enggan berkomentar.

"Terima kasih banyak," ucap Dewie singkat.

Diberitakan sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo telah mengundurkan diri sebagai menteri. Dia juga mengaku akan menghadapi proses hukum dugaan korupsi yang menyeret namanya secara kooperatif.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh Syahrul di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (8/10/2023) malam.

"Tentang proses hukum yang sedang berjalan ini, saya sampaikan bahwa saya akan menghadapi hal tersebut secara kooperatif," kata Syahrul dalam keterangannya, Minggu.

Di sisi lain, Syahrul juga mengaku bakal menyampaikan pembelaannya di hadapan hukum. Sebab, pihak yang dituduh melakukan pelanggaran hukum berhak memberikan pembelaan.

"Hal tersebut akan saya lakukan yang tentu saja dengan penghormatan terhadap hukum yang berlaku," jelas dia.

Baca juga: Janji Syahrul Yasin Limpo kepada Jokowi dalam Kasus Dugaan Korupsi

Adapun Syahrul diketahui sudah menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku mendapat laporan dari KPK bahwa Mentan Syahrul telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

Mahfud menyebutkan bahwa ekspose perkara terkait kasus yang menjerat Syahrul sudah dilakukan sejak lama.

"Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com