Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Cak Imin soal Di-"backing" Jokowi, Kaesang: "Backing"-an Saya Cuma Istri

Kompas.com - 26/09/2023, 20:25 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep membalas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) soal Kaesang yang harus diwaspadai setelah menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kata Cak Imin, di belakang Kaesang ada Presiden Jokowi yang merupakan ayahnya.

Kaesang pun mengaku bingung akan pernyataan Cak Imin. Dia merasa tidak ada yang perlu diwaspadai dari dirinya.

"Tentang Cak Imin ya. Apa? Yang diwaspadai itu apa? Maksudnya PSI diwaspadai? Atau bagaimana?" kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2023) malam.

"Berarti parpol lain harus waspada dengan PSI. Ditanyanya ke Cak Imin, kenapa waspada ke kita? Kok malah tanyanya ke ini ke kami," ujar dia.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Cak Imin: Ada Presiden di Belakangnya, Mesti Waspada

Kaesang menyinggung perolehan suara PSI pada Pemilu 2019. Dia menyebut, PSI hanya memperoleh suara sekitar 1 persen yang membuat mereka gagal lolos ke DPR.

Maka dari itu, Kaesang heran jika ada yang mewaspadai partai sekecil PSI.

"Karena mau bagaimanapun kan kita lihat kemarin di 2019, dapat berapa kemarin? 1,89 persen. Masa waspada dengan 1,89 persen?" kata Kaesang.

Sementara itu, Kaesang mengindikasikan tidak ada yang mem-backing dirinya sebagai Ketua Umum PSI meski berstatus anak Jokowi.

"Sekarang bekingan saya cuma istri saya," ucap dia.

Sebelumnya, Cak Imin menilai, dipilihnya Kaesang sebagai Ketua Umum PSI perlu diwaspadai. 

Cak Imin menyebut, di belakang Kaesang, ada sang ayah yang merupakan Presiden RI, yakni Joko Widodo (Jokowi).

"Ini tentu menjadi kewaspadaan kita semua, partai-partai ini. Di mana di belakang Mas Kaesang ada Presiden," ujar Cak Imin dalam keterangan video yang dibagikan humas PKB, Selasa (26/9/2023) dini hari.

Baca juga: Tak Dapat Ucapan Selamat dari Gibran, Kaesang Ketum PSI: Padahal Saya Lebih Sibuk...

Cak Imin mengatakan, penunjukan Kaesang sebagai Ketum PSI mengubah konstelasi politik.

Menurut dia, PSI mengambil langkah berani dengan menjadikan Kaesang sebagai ketua umum. Selain itu, ia mengaku kenal Kaesang sebagai orang yang berani. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com