Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedih Lihat Negara-negara Afrika Berkonflik, Jokowi: Setiap Hari Hanya Perang

Kompas.com - 26/09/2023, 18:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kesedihannya ketika melawat ke benua Afrika pada beberapa waktu lalu. Sebab, ia melihat banyak negara di Afrika yang diterpa konflik.

Rasa sedih ini diungkapkan Jokowi ketika membuka Jambore Nasional Dai Desa Mandiri Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) di Cianjur, Selasa (26/9/2023).

"Saya kemarin baru saja dari benua Afrika, datang ke beberapa negara, sedih kita, saudara-saudara kita yang ada di sana, hampir separuh dari negara yang ada di Afrika itu konflik," kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Jokowi mengatakan, konflik tersebut menyebabkan pemerintahan tidak bisa berjalan dengan baik dan pada akhirnya rakyat negara tersebut tidak bisa terurus dengan baik.

"Isinya tiap hari hanya perang, perang. Saat saya ke Afghanistan juga sama," ujar mantan Wali Kota Solo tersebut.

Baca juga: Jokowi: Mau Pilih Prabowo, Anies, Ganjar, Silakan, Beda Pilihan Itu Wajar

Jokowi pun menekankan bahwa Indonesia harus terus menjaga persatuan dan kesatuan agar konflik serupa tidak terjadi di Tanah Air.

Ia mengatakan, hal itu penting karena Indonesia merupakan negara yang sangat beragam, terdiri dari 714 etnis dengan 1.300 macam bahas daerah.

"Ada di sana (Afrika) mungkin sepersepuluhnya yang kita miliki enggak ada, tapi begitu konflik yang berkaitan dengan suku, etnis, menyelesaikannya yang sangat sulit sekali," ujar Jokowi.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketua Umum PSI, Jokowi: Masa Ditanyakan ke Bapaknya Terus?

Secara khusus, Jokowi berpesan agar pemilihan umum (pemilu) hingga pemilihan presiden (Pilpres) mendatang tidak membuat masyarakat terbelah dan terpecah gara-gara perbedaan pilihan politik.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun mempersilakan masyarakat untuk memilih siapa pun bakal calon presiden yang ada, baik itu Prabowo Subianto, Anies Baswedan, maupun Ganjar Pranowo, tanpa harus ribut.

Ia menekankan bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang wajar sehingga jangan sampai menimbulkan keterbelahan.

"Jangan sampai nanti tiga calon ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut, jangan, karena setiap lima tahun pasti ada terus proses demokrasi ini," kata Jokowi.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Terjun ke Politik Terinspirasi dari Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com