Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Kritikan Media Ibarat Jamu, Menyehatkan dan Berenergi

Kompas.com - 25/09/2023, 17:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Achmad Nasrudin Yahya

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut kritikan media ibarat jamu karena menyehatkan dan menjadi energi tambahan bagi pemerintah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Pembukaan Kongres XXV PWI 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Awalnya, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada media yang selama ini kritis dan cermat dalam memberikan masukan kepada pemerintah.

Selama ini, Jokowi menilai, banyak media yang menyampaikan kritik dengan cara yang halus, samar, keras dan bahkan ada juga yang offside.

"Tidak jelas tujuannya, ada juga. Saya ngomong apa adanya ya. Ya tidak apa-apa, menurut saya semua tidak apa-apa," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Ada Pemisahan antara Social Commerce dan E-commerce

Bagi Jokowi, kritikan media justru menjadi jamu yang menyehatkan. Kritikan media bahkan menjadi energi tambahan bagi pemerintah.

"Semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah. Apalagi ini makin dekat dengan tahun politik, pasti makin banyak yang tadi saya sampaikan akan keluar," tegas Jokowi.

Baca juga: Rakernas Ke-4 PDI-P Undang Elite Parpol Pengusung Ganjar, Menteri, hingga Presiden Jokowi

Jokowi pun menyampaikan supaya media tetap menjaga profesionalisme dan mengawal masyarakat supaya dapat mengonsumsi pemberitaan yang benar, otentik, berkualitas, dan berimbang.

"Tanpa ada tarik menarik untuk kepentingan apa pun," ungkap Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa berita yang baik semestiya bukan berita yang asal viral dan sensasional.

Menurutnya, pemberitaan seperti itu justru dapat memicu penyebaran informasi hoaks.

Setidaknya hingga kini terdapat 11.000 informasi hoaks yang bertebaran di media sosial.

Hal ini sebagaimana laporan yang diterima Jokowi dari Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Untuk itu, Jokowi meminta agar media tetap memegang teguh kode etik jurnalistik.

"Kode etik jurnalistik harus terus kita pegang teguh karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan citizen journalism," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com