Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Politik Mendesakkan Keinginan

Kompas.com - 25/09/2023, 09:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MASIHKAH Anda mengingat kejatuhan Muammar Gaddafi di Libya? Pemimpin yang lebih empat dekade menjalankan roda kekuasaan dengan tangan besi itu, berakhir di gorong-gorong.

Ia ditemukan oleh rakyatnya sendiri, lalu diseret di jalanan pakai mobil sembari diludahi dan dilempari.

Adios Gaddafi. Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai.

Di Irak, Saddam Hussein yang mengikuti pola dan gaya kepemimpinan Gaddafi, juga mengalami nasib tragis, sama dengan Gaddafi.

Ia dibawa ke tiang gantungan untuk mengakhirkan hidupnya. Ia bertangan besi, mengintimidasi, menindas dan melumat siapa saja yang ia kehendaki, termasuk menantu lelakinya. Ia brutal dalam menjalankan roda kekuasaan.

Selamat jalan Saddam. Tiap kesalahan ada keadilan yang mengiringinya.

Kedua pemimpin tersebut rontok secara mengenaskan. Penarik pelatuk kejatuhan mereka, antara lain, masalah anak.

Gaddafi sudah memberi akses besar ke putranya, Muhammad Islami, untuk ikut mengontrol jalannya kekuasaan dan pemerintahan.

Saddam Hussein juga memiliki tabiat sama. Memberi keleluasaan pada putranya sendiri, Uday Hussein, ikut campur tangan pengelolaan kekuasaan.

Presiden Ferdinand Marcos di Filipina, berkuasa selama 22 tahun, juga dengan tangan besi, berlumuran darah. Ia menggilas siapa saja yang ia kehendaki.

Marcos memberi jalan ke istrinya sendiri, Imelda Marcos, menjadi penentu jalannya pemerintahan dan politik negeri itu. Imelda bahkan menjadi Gubernur kota Metropolitan Manila.

Setelah berkuasa selama 32 tahun, Presiden Suharto akhirnya juga tumbang dari kekuasaan. Lagi-lagi, juga ada kaitannya dengan gaya kepemimpinan yang serba mengatur, termasuk mengatur dan memaksakan putrinya sendiri, Mbak Tutut, terjun di politik.

Sang putri diangkat sebagai Menteri Sosial, meski hanya dua bulan, sebab terlanjur Suharto dipaksa mundur.

Rakyat muak dengan pola kepemimpinan seperti itu. Negara seolah-olah hanya dimiliki oleh para pemimpin sejenis itu.

Mereka menjadikan negara sebagai properti diri dan keluarga belaka. Rakyat hanyalah penyewa, yang setiap saat bisa dikeluarkan dari rumah kontrakan, kapan saja.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com