Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Akui Dorong KIM Ajak Demokrat Gabung Dukung Prabowo, Komunikasi Dilakukan Zulhas

Kompas.com - 21/09/2023, 11:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengaku bahwa partainya menjadi pihak yang mendorong agar Partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Dorongan itu semakin kuat pasca Partai Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada awal September lalu.

"Intinya bahwa, pasca 1 September itu, dorongan semakin menguat, terutama dari Partai Amanat Nasional menginginkan, 'Sudahlah, Partai Demokrat kita ajak saja di Koalisi Indonesia Maju'," kata Viva Yoga dalam tayangan Gaspol! Kompas.com yang dikutip dari Youtube Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Demokrat Bawa Narasi Perubahan ke Kubu Prabowo, KIM: Akan Kita Bicarakan

Viva Yoga mengatakan, PAN dan Demokrat sudah dekat sejak lama. Bahkan, sudah selayaknya saudara.

Oleh sebab itu, PAN mendorong KIM agar mengajak Demokrat ikut bergabung dalam barisan pendukung Prabowo.

"(Demokrat) dengan PAN ini bukan hanya kawan seiring sejalan, sebagai kawan yang pernah berkoalisi, tapi juga sebagai partai yang bersaudara. Begitu," ujar Viva Yoga.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan PAN pasca Demokrat keluar dari KPP.

Baca juga: Sekjen Partai Koalisi Prabowo Kumpul di Markas Golkar, Demokrat Absen

Menurutnya, komunikasi dilakukan sebelum itu, yakni ketika Demokrat masih bergabung di KPP.

Meski begitu, Viva menilai tiada yang salah dengan komunikasi meskipun Demokrat dan PAN sudah memiliki koalisi masing-masing.

"Proses komunikasi kan setiap partai politik yang sudah menyatakan dalam sebuah koalisi tertentu, pasti juga akan melakukan komunikasi dengan anggota partai politik yang berkoalisi di koalisi yang lain. Proses seperti itu, secara politis menjadi bagian yang tidak terhindarkan," katanya.

Juru Bicara PAN ini menjelaskan bahwa dalam proses komunikasi, peran Ketua Umum Zulkifli Hasan disebut penting.

Baca juga: Demokrat Klaim Dukung Prabowo Tanpa Syarat

Viva mengungkapkan, Zulkifli Hasan (Zulhas) berkomunikasi dengan Demokrat dibantu pula oleh para senior di PAN, seperti Hatta Rajasa.

"Dan Bang Zulkifli Hasan dan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono/Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat) itu kan dekat. Karena pada waktu Pak SBY menjadi presiden, Bang Zulkifli Hasan menjadi menterinya," ujarnya.

"Jadi tidak ada sekat, tidak ada jarak. Nah proses seperti itu telah dilalui dan sekarang Partai Demokrat telah menyatakan diri ikut mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden untuk bertarung di Pilpres 2024," kata Viva lagi.

Sebagai informasi, Partai Demokrat bakal bergabung KIM untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Namun, pernyataan resmi sikap Demokrat baru akan disampaikan oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada hari ini Kamis malam, dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas).

Baca juga: Demokrat Bawa Narasi Perubahan ke Kubu Prabowo, KIM: Akan Kita Bicarakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com