Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Anies Santai Partai Buruh Eliminasi Dukungan

Kompas.com - 16/09/2023, 14:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, santai merespons sikap Partai Buruh yang mengeliminasi Anies dari daftar kandidat yang mungkin didukung pada Pilpres 2024.

Pada Januari lalu, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh menelurkan 4 nama bakal calon presiden untuk dibawa ke konvensi partai, yaitu eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, jurnalis Najwa Shihab, dan Said Iqbal sendiri.

"Apakah itu dengan dicabutnya merupakan kerugian atau keuntungan, kita belum merasakan ada dampak apa pun," ucap Sudirman dalam jumpa pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).

"Sepanjang pengetahuan saya selama mengurus proses ini, belum pernah ada dukungan resmi dari Partai Buruh. Satu ketika mereka berkumpul dan menyebut Anies sebagai salah satu kandidat, tapi tidak pernah ada komunikasi resmi untuk memberikan dukungan kepada Pak Anies," kata dia.

Baca juga: Elektabilitas Rendah, Jubir Sebut Anies-Muhaimin Nikmati Status Underdog, Ungkit Pengalaman di Pilgub DKI

Ia mengatakan, selama ini kubu Anies juga lebih mengutamakan komunikasi dengan partai-partai politik yang ada di DPR RI untuk membangun kekuatan pada Pilpres 2024.

Sebab, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai-partai politik inilah yang memiliki kewenangan mengusung calon presiden dan wakil presiden.

Itu sebabnya, menurut Sudirman, selama ini pun tak pernah ada pembicaraan apa pun dengan Partai Buruh terkait pencalonan Anies sebagai presiden dari Koalisi Perubahan yang digawangi oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Namun, menurut dia, Koalisi Perubahan akan membuka diri.

"Nanti belakangan insya Allah kalau partai-partai lain ingin mendukung, kita terbuka," tutur Sudirman.

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut bahwa dieliminasinya nama Anies merupakan hasil rapat presidium pada Senin (11/9/2023).

"Keputusan rapat presidium kemarin 11 September 2003, nama Anies Baswedan dieliminasi (dari dukungan sebagai Capres 2024) berdasarkan organ struktur partai dan organ pendiri partai," ucap Iqbal dalam jumpa pers virtual pada Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Partai Buruh Beberkan Alasan Tak Akan Dukung Anies Baswedan sebagai Capres

Iqbal menuturkan, ada 2 alasan yang mendasari sikap partai berkelir jingga tersebut.

Pertama, Sudirman Said dituding telah "mengobok-obok" Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), organisasi besutan Iqbal dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sebelumnya menyatakan dukungan untuk pencalonan Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

"Setiap organisasi kami beda, kalau kawan-kawan mendengar satu serikat buruh memberikan dukungan kepada Mas Anies misal, percaya sama saya itu bounding ke bawah, elite. Itu elite karena saya tahu benar, karena semua organisasi serikat buruh itu apolitik dalam AD/ART-nya, jadi dalam konstitusi serikat buruh apolitik," kata Iqbal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Anggota DPR-nya Minta 'Money Politics' Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Anggota DPR-nya Minta "Money Politics" Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Nasional
Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Nasional
Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Nasional
Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Nasional
Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia 'Tidak Layak Pakai'

Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia "Tidak Layak Pakai"

Nasional
Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Nasional
Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Nasional
Soal Revisi UU MK, Disebut 'Jurus Mabuk' Politisi Menabrak Konstitusi

Soal Revisi UU MK, Disebut "Jurus Mabuk" Politisi Menabrak Konstitusi

Nasional
SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

Nasional
Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Nasional
SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

Nasional
Anggota DPR Usul 'Money Politics' Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari 'Balik Modal'

Anggota DPR Usul "Money Politics" Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari "Balik Modal"

Nasional
Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com