JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Ketum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto tidak pernah menganggap bakal calon presiden dari koalisi lain, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, sebagai rival.
Hal itu dia ungkapkan dalam Forum Diskusi Pemilu Keberagaman Menjadi Kekuatan Mewujudkan Pemilu Bermartabat di YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (13/9/2023).
"Yang membanggakan buat kami ada tiga capres. Tiga-tiganya menganggap itu bukan rival, tapi itu adalah sahabat-sahabatnya. Orang-orang yang berjuang bagi bangsa dan negaranya," kata Muzani dalam acara tersebut, Rabu.
Baca juga: SBY Akrab dengan Prabowo di Acara Pepabri, Andika Perkasa Tak Yakin Demokrat Gabung Koalisi Gerindra
Menurut Muzani, hal tersebut adalah fenomena yang membanggakan. Artinya, setiap Partai politik dan setiap calon presiden menganggap bahwa persatuan adalah segala-galanya.
Dia bilang, setiap capres menganggap persatuan adalah syarat bagi kemajuan Indonesia. Anggapan ini membuat sistem demokrasi semakin maju.
"Ini adalah sesuatu yang maju dalam proses demokrasi Indonesia. Dan mereka anggap orang-orang ini adalah orang yang akan berbakti kepada bangsa dan negara," tutur Muzani.
Muzani menyampaikan, dalam banyak kesempatan, setiap capres menampilkan perhatian. Ganjar Pranowo misalnya, belum lama ini mengunggah di media massa bahwa persatuan di atas segalanya.
Baca juga: KPK soal Prabowo Sarankan Masyarakat Terima Politik Uang: Itu Tindakan Koruptif
Di kesempatan lain, Anies Baswedan pun melakukan hal serupa. Jangan bernafsu untuk memenangkan pertarungan dalam Pilpres yang mengorbankan persatuan.
"Prabowo dalam banyak kesempatan menganggap Mas Ganjar dan Mas Anies adalah orang-orang yang berjuang bagi bangsa dan negaranya. Ini adalah sebuah kemajuan yang luar biasa di dalam proses demokrasi kita," jelas Muzani.
Diketahui, saat ini ada tiga poros yang membentuk koalisi untuk Pemilu 2024. Prabowo Subianto, misalnya, didukung oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora dan Partai Garuda.
Kemudian, Ganjar Pranowo yang didukung oleh PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo dan Partai Hanura.
Selanjutnya ada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang didukung oleh Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebelum Muhaimin bergabung, Anies didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Partai Demokrat pun mengundurkan diri setelah Muhaimin bergabung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.