Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Aman, Bisa Cukupi Kebutuhan Masyarakat

Kompas.com - 12/09/2023, 11:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan ketersediaan stok beras di Tanah Air masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan di tengah adanya rencana impor beras.

"Berdasarkan pengecekan yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polri untuk stok beras saat ini dalam kondisi aman dan dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Whisnu dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).

Lebih lanjut, Whisnu menyebut adanya kenaikan harga yang terjadi pada jenis beras medium.

Baca juga: Selama Tiga Bulan, 21,3 Juta Warga Dapat Bantuan Beras dari Pemerintah

Hal ini lantaran jenis beras medium lebih banyak peminatnya dibanding beras premium.

"Sampai saat ini perkembangan ketersediaan stok beras di daerah sentra produksi juga masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah lain," tegasnya.

Menurut Whisnu, Satgas Pangan juga sudah mengecek gudang-gudang penggilingan padi, beberapa pasar tradisional dan toko-toko retail modern untuk memastikan bahwa stok beras masih aman.

Dia juga mengimbau masyarakat tenang serta tidak panik.

"Upaya lain yang dilakukan satgas pangan Polri yaitu dengan pengecekan ketersediaan dan menjaga kelancaran jalur pendistribusian," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Rencana Impor Beras untuk Kebutuhan Tahun Depan, Antisipasi Dampak El Nino

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta masyarakat tidak usah khawatir karena stok beras di Indonesia masih cukup.

Jokowi juga mengungkapkan rencana pemerintah kembali melakukan impor beras untuk menjaga cadangan beras nasional.

Selain itu, impor beras juga dilakukan untuk menjaga agar harga beras tidak naik.

"Iya (kemungkinan impor beras lagi). Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok (beras). Harus (impor) untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan (harga)," ujar Jokowi usai meninjau Gudang Bulog Dramaga di Kabupaten Bogor, Senin (11/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal impor beras dari Kamboja sebanyak 250 ribu ton.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Impor Beras

Jokowi mengatakan, impor beras dari Kamboja saat ini masih dalam proses perjalanan.

Adapun impor beras sebanyak 250 ribu ton dari Kamboja itu merupakan bagian dari keseluruhan impor beras sebanyak 400 ribu ton pada tahun ini.

Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, beras dari Kamboja itu akan disalurkan ke gudang-gudang Bulog di berbagai daerah. Nantinya, Jokowi mengatakan, pengiriman paling lambat akan tiba pada November 2023.

Meski begitu, Jokowi mengatakan, sebenarnya stok beras di Tanah Air saat ini sudah banyak. Tetapi, pemerintah masih melihat potensi kebutuhan tahun depan.

"Stoknya, stok kita sudah banyak tetapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa kita beli untuk tidak sekarang untuk plan tahun depan juga untuk antisipasi," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com