Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Syuro PKB Usul Nama Koalisi Pendukung Anies-Cak Imin: Koalisi Pembaharuan Berkelanjutan

Kompas.com - 09/09/2023, 11:48 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

DEMAK, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengusulkan nama koalisi pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) diganti, dari yang tadinya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, menjadi Koalisi Pembaharuan Keberlanjutan.

Hanya saja, ide penggantian nama koalisi tersebut baru bersifat usulan dari Dewan Syuro PKB.

"Nah kami-kami sih di Dewan Syuro ya, walaupun belum diajukan rapat, kami ingin koalisi ini bernama Koalisi Pembaharuan Berkelanjutan. Nah inginnya loh, ini belum diputuskan ya. Ini baru aspirasi dari Dewan Syuro," ujar Maman saat ditemui di makam Sunan Kalijaga, Demak, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023) malam.

Baca juga: Tarik Ulur PKS dan Risiko Hanya Jadi Pengikut jika Gabung Koalisi Anies-Cak Imin

Maman menjelaskan, kata "pembaharuan" merujuk kepada Anies Baswedan selaku capres pilihan mereka, di mana Anies adalah sosok pembaruan.

Sedangkan kata "berkelanjutan", kata Maman, diambil dari Cak Imin yang menyatakan PKB tidak pernah lepas dari kaidah fiqih jika bergerak.

"Kita akan selalu menjaga, menghormati, menghargai apa pun yang sudah baik, yang dilakukan oleh siapa pun, Jokowi, SBY, atau siapa pun," tutur dia.

Menurut Maman, meski mereka mengajukan keberlanjutan, pembaruan tetap harus dilakukan demi perbaikan ke depannya.

Dia menegaskan, tidak perlu lagi ada polarisasi, seperti "cebong vs kampret" yang terjadi pada Pilpres 2019.

"Tidak perlu ada kriminalisasi orang yang berbeda, dan lain sebagainya, seperti itu," ucap Maman.

Baca juga: PKB Ingin Anies-Cak Imin Jadi Pendaftar Pertama di KPU untuk Pilpres 2024

"Kita hormati capaian-capaian yang didapatkan oleh Pak Jokowi di infrastruktur dengan hubungan internasional, tetapi kita harus bereskan ini kembali kepada kebinekaan," sambung dia.

Maman menyebutkan, saat ini nama koalisi mereka memang sudah harus berubah. Apalagi, Partai Demokrat meminta agar kata 'perubahan' tak lagi dibawa-bawa.

Sementara itu, Maman menilai Indonesia memiliki kebiasaan yang jelek setiap berganti rezim.

Dia mengatakan, kebijakan selalu dirombak setiap pergantian kepemimpinan. Padahal, kebijakan-kebijakan yang sudah baik seharusnya diteruskan.

"Misalnya di pendidikan, ganti rezim ganti kurikulum, ganti anggaran. Akhirnya kapan mau cerdasnya? Bagi kita yang sudah baik ya sudah, kita teruskan, kita perkuat. Yang belum baik kita perbaiki, kita perbarui," jelas Maman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com