JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menganalogikan deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) seperti sepasang kekasih yang tertangkap hansip dan terpaksa dikawinkan paksa.
Hal itu dikatakan Mardiono dalam acara Gaspol! di kanal YouTube Kompas.com, Kamis (8/9/2023).
Awalnya, Mardiono mengatakan menjadi pasangan capres-cawapres ibarat sebuah perkawinan.
Prosesnya bisa dibagi dua, menikah atas dasar cinta dan saling mengenal, atau terpaksa menikah karena tertangkap hansip.
Baca juga: PKS Belum Muncul Pasca Deklarasi, Jubir Anies: Tak Ada Ketegangan, Hanya Soal Waktu
"(Anies-Cak Imin) Dikawinkan paksa karena ketangkap hansip lalu besok harus nikah kamu," kata Mardiono.
Dalam proses politik bisa dikaitkan dengan niat tulus untuk kepentingan bangsa sehingga perlu adanya penjajakan yang panjang.
"Dalam perkawinan politik ini kita juga dilandasi oleh kecermatan itu seraya menghadirkan sebuah ketulusan kader-kader nanti yang akan dicalonkan," imbuhnya.
"Terutama yang sudah kita putuskan jadi capres tahun 2024 yang dicalonkan oleh PDI-P kemudian PPP menyusul (memberikan dukungan), ini calon yang memang kita yakini bisa jawab tantangan bangsa ini kedepan," ucapnya.
Baca juga: Sindir Cak Imin, Ketum PPP: Keberpihakan NU Tentu ke Anak Pertama, Adiknya Sabar Dulu
Sebagai informasi, capres-cawapres KPP Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasikan diri pada 2 September 2023 di Surabaya, Jawa Timur.
Manuver politik Anies tersebut mengejutkan salah satu partai koalisi yaitu Demokrat lantaran Anies disebut sering meminta ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres.
Langkah Anies tersebut membuat Demokrat hengkang dari koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.