JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 08.32 WIB dan langsung disambut Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana.
Upacara penyambutan kenegaraan kemudian dilanjutkan di Halaman Istana Merdeka.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana mengajak Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee memasuki Istana Merdeka untuk menuju Ruang Kredensial.
Di sana, mereka melakukan foto bersama dan menandatangani buku tamu.
Baca juga: Buka KTT ASEAN-Korea Selatan, Jokowi Tekankan Kemitraan Transisi Energi dan Transformasi Digital
Kemudian, Kepala Negara dan Ibu Negara masuk ke Ruang Oval untuk melakukan pertemuan bilateral.
Kunjungan Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee ke Indonesia ini dilakukan setelah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dilaksanakan pada 5-7 September 2023.
Sebelumnya, pada Rabu (6/9/2023), Presiden Jokowi menggelar KTT ke-24 ASEAN-Korea Selatan di Ruang Cendrawasih 3, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah kerja sama, terutama di sektor ekonomi baru atau emerging economy, seperti teknologi finansial, ekonomi digital, dan ekosistem perusahaan rintisan.
Baca juga: Ketika Megawati dan Puan Ajak Ibu Negara Korsel Keliling Istana Batu Tulis...
"Korea Selatan mengumumkan kontribusi 30 juta dollar AS untuk peningkatan kapasitas di bidang artificial intelligence dan 16 juta dollar AS untuk implementasi AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Dalam pertemuan diangkat juga pentingnya melakukan upgrade ASEAN-ROK FTA (free trade agreement)," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya pada Rabu.
Selain itu, Retno Marsudi menjelaskan bahwa para pemimpin negara juga membahas isu mengenai Semenanjung Korea yang berkaitan dengan hukum internasional dan keamanan kawasan.
"Para pemimpin juga mengangkat isu yang terkait dengan Semenanjung Korea, terutama peluncuran rudal dan program nuklir yang bertentangan hukum internasional dan mengancam keamanan kawasan," kata Retno Marsudi.
Baca juga: Menlu Retno: Korsel Siapkan Dana Rp 459 Miliar Tingkatkan Kapasitas Kecerdasan Buatan di Kawasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.