JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman yakin bahwa salah satu program bakal calon presiden (bacapres) partainya, Prabowo Subianto, yaitu makan gratis bagi anak-anak dan ibu hamil bisa terealisasi dengan dana sekitar Rp 400 triliun dalam setahun.
"Sudah sangat dihitung, kalau kita punya lumbung pangan, kecil itu urusan itu. Kalau lumbung pangan kita berhasil," kata Habiburokhman ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Lebih lanjut, Habiburokhman menyebut bahwa program itu sangat penting berkaitan dengan asupan gizi.
Apalagi, kata dia, Indonesia hingga kini masih memiliki persoalan kesehatan, yaitu stunting.
"Jadi kita perlu cari cara yang revolusioner," ujar dia.
Baca juga: BEM UI Sebut Tinggal Prabowo yang Belum Beri Kepastian Hadir atau Tidak Saat Debat Terbuka
Melanjutkan pernyataannya, Habiburokhman yakin program Prabowo ini berhasil meski menelan biaya fantastis.
Dengan kekayaan sumber daya alam yang bisa menghasilkan bahan pangan, dia mengatakan, program ini bisa terwujud.
"Negara kita, negara kaya kok (sumber daya alam)," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan Prabowo Subianto telah menyiapkan program makan gratis jika terpilih menjadi presiden.
Program makan gratis tersebut diperuntukan bagi anak-anak hingga ibu hamil setiap harinya.
"Pak Prabowo sudah bertekad untuk memperkaya mutu dari angkatan kerja kita. So, apa yang mau disampaikan secara real, praktis? Pak Prabowo akan melaksanakan program yang tadi disebut makanan gratis," kata Hashim dalam diskusi 'Kenapa Aktivis Dukung Prabowo?' di Rumah Pemenangan Prabowo 08, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Dalam perhitungannya, program makan gratis ini akan menyasar 44 juta anak sekolah dan 30 juta anak-anak pra sekolah.
Baca juga: Prabowo Programkan Makan Gratis untuk Anak-Bumil, Konglomerat Dilarang Terlibat
Selain itu, 77 juta ibu hamil juga akan menikmati program serupa.
Pemberian asupan makan gratis diklaim sebagai upaya untuk memperkuat bayi ketika masih di dalam kandungan.
Hashim mengatakan, program ini akan memakan biaya sekitar Rp 400 triliun dalam setahun.
"Apakah ada uangnya? Tim ahli kita sudah hitung secara masak-masak bakal ada uang itu Rp 400 triliun," ujar Hashim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.